Nilai Pancasila Dinilai Mulai Ditinggalkan, Didorong Kajian Ulang UUD 1945

PURWOKERTO, iNewsPurwokerto.id-Sebuah diskusi kebangsaan bertema Kaji Ulang UUD 1945 digelar di Banteran, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas, pada Sabtu (19/4/2025). Diskusi ini menghadirkan tokoh-tokoh nasional dari kalangan militer dan akademisi, serta menyedot perhatian masyarakat dari berbagai elemen.
Tokoh yang menjadi pembicara adalah Letjen TNI (Purn) Bambang Darmono, Sekretaris Jenderal Forum Komunikasi Purnawirawan TNI/Polri, bersama akademisi UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto, Dr. Barid Hardiyanto dan akademisi Unsoed Purwokerto Lutfi Machasin, PhD.
Isu sentral yang mencuat adalah perlunya mengkaji kembali konstitusi negara, terutama menyikapi semakin melemahnya nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Dalam paparannya, Bambang Darmono menilai bahwa UUD 1945 hasil amandemen telah menjauhkan bangsa dari spirit asli pendirian republik. Ia menyebut, pasca 25 tahun reformasi, semangat Pancasila justru tersingkir dari fondasi konstitusi, tergantikan oleh pengaruh liberalisme dan kapitalisme yang kian kuat.
“Kondisi ini sangat mendesak. Kita sedang berbangsa tanpa lagi dilandasi oleh Pancasila. Padahal itu fondasi utama kita,” ujar Bambang.
Ia menegaskan, temuan ini bukan asumsi belaka, melainkan hasil kajian selama dua tahun terakhir yang melibatkan 60 kampus dan para purnawirawan. Meski begitu, ia menegaskan bahwa gagasan kaji ulang UUD tidak menyentuh Pembukaan UUD 1945 yang menjadi konsensus nasional.
“Yang kami lakukan bukan konsolidasi politik, tapi penyampaian gagasan. Ada alternatif pemikiran yang perlu dipertimbangkan publik,” katanya.
Editor : EldeJoyosemito