Profil Kasmudjo, Dosen Pembimbing Jokowi yang Kembali Disorot di Tengah Isu Ijazah

JAKARTA, iNewsPurwokerto.id-Nama Kasmudjo kembali mencuat ke publik seiring dengan memanasnya polemik dugaan ijazah palsu Presiden Joko Widodo.
Ia dikenal sebagai dosen pembimbing akademik saat Jokowi masih berkuliah di Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM).
Perkara ijazah ini kini telah memasuki ranah hukum, dengan sidang perdana yang digelar di Pengadilan Negeri (PN) Solo pada Kamis, 24 April 2025.
Gugatan tersebut dilayangkan oleh Muhammad Taufiq, anggota kelompok yang menamakan diri Tolak Ijazah Palsu Usaha Gakpunya Malu (TIPU UGM).
Gugatan resmi didaftarkan ke PN Solo pada 14 April 2025, dan melibatkan empat pihak: Presiden Jokowi, KPU Kota Solo, SMAN 6 Solo, dan UGM.
Taufiq mengungkapkan, gugatan ini muncul sebagai bentuk keresahan terhadap lemahnya penegakan hukum dan demokrasi di tanah air. Ia menilai telah terjadi penyimpangan terhadap prinsip-prinsip hak asasi manusia dan demokrasi.
“Ini merupakan bentuk perlawanan hukum terhadap ketidakadilan yang kian merajalela di ruang publik maupun politik nasional,” tegasnya.
Dalam gugatan tersebut, Taufiq juga menyoroti peran KPU Kota Solo yang dianggap seharusnya memverifikasi keaslian dokumen ijazah Jokowi, bukan hanya fotokopi legalisir.
Ia pun mempertanyakan keabsahan ijazah SMAN 6 Solo yang disebut baru berdiri pada 1986, sementara Jokowi diketahui lulus sebelum tahun tersebut.
“Kami menemukan bahwa rekan seangkatan Jokowi menggunakan ijazah dari SMPP (Sekolah Menengah Pembangunan Persiapan), bukan SMAN 6,” katanya.
Sementara itu, di tengah polemik yang mencuat, nama Kasmudjo turut diperbincangkan publik.
Ia selama ini dikenal sebagai dosen pembimbing skripsi Jokowi. Namun, Kasmudjo meluruskan bahwa dirinya adalah dosen pembimbing akademik, bukan pembimbing skripsi.
“Banyak wartawan keliru menuliskan hal itu. Memang saya terlibat dalam proses skripsinya, tapi saya adalah dosen pembimbing akademik,” ujarnya, dikutip dari laman resmi UGM, Jumat, 25 April 2025.
Kasmudjo mengisahkan masa-masa membimbing Jokowi pada periode 1980 hingga 1985. Menurutnya, Jokowi merupakan sosok mahasiswa yang teliti dan disiplin, serta berbeda dari mahasiswa kebanyakan karena kerajinannya.
Ia juga mengenang bagaimana Jokowi kerap bolak-balik Solo–Yogyakarta setiap akhir pekan untuk membantu usaha mebel milik keluarganya.
“Jokowi yang saya kenal ya seperti itu. Sederhana dan pekerja keras,” kenangnya.
Kasmudjo menambahkan, dirinya beberapa kali diundang dalam acara keluarga Presiden, termasuk saat Jokowi menjabat sebagai pejabat publik dan dalam momen pernikahan anak-anaknya.
“Ketika ia datang ke UGM, ia meminta saya menemaninya. Saya juga sempat hadir dalam dua pernikahan anaknya,” tutup Kasmudjo.
Editor : EldeJoyosemito