Mengais Rezeki dari Sampah, Kisah Pejuang Lingkungan di TPST Sumpiuh

Tidak hanya itu, ia juga dibekali dengan pelatihan dan studi tiru di TPST BLE Kedungrandu oleh Pertamina. Kegiatan ini menjadi pengalaman berharga yang dirasakan oleh Minah dan rekan-rekan. Sekali dayung, dua tiga pulau terlampaui. Ia merasa senang karena selain menambah pengetahuannya, Ia juga banyak terhibur rehat sebentar di tengah kesehariannya bergelut pada tumpukan sampah yang tiada habisnya.

Baca Juga

Pemkab Banyumas Bahas Rancangan Awal RKPD 2026, Fokus SDM dan Ekonomi

Melalui program TJSL, Pertamina Patra Niaga berkomitmen untuk terus mendampingi dan memperkuat kapasitas TPST Sumpiuh, baik dari sisi infrastruktur maupun sumber daya manusia. Kehadiran teknologi seperti pirolisis, budidaya maggot, dan pengolahan pelet protein tinggi adalah bentuk konkret bagaimana sinergi antara dunia industri dan masyarakat bisa menghasilkan dampak positif yang berkelanjutan.

Area Manager Communication, Relations, dan Corporate Social Responsibility Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah, Taufiq Kurniawan mengatakan bahwa program tersebut merupakan bentuk kepedulian terhadap kelompok masyarakat dan menjadi salah satu contoh nyata dari keberhasilan pengelolaan sampah berbasis pemberdayaan masyarakat dapat ditemukan di TPST Sumpiuh, di mana sinergi antara semangat warga dan dukungan korporasi mampu menciptakan dampak positif secara ekonomi dan lingkungan.

“Kami berharap TPST Sumpiuh dapat menjadi role model pengelolaan sampah terpadu berbasis masyarakat yang mampu memberikan kontribusi nyata terhadap kebersihan lingkungan, pemanfaatan sampah, dan peningkatan kesejahteraan warga sekitar,” ujar Taufiq.

Baca Juga

PMI Banyumas Gelar Silaturahmi Pendonor dan Penggerak Donor Darah

Taufiq menjelaskan program CSR yang dijalankan bersama masyarakat ini merupakan wujud dari penerapan komitmen ESG (Environment, Social, Governance) yang dijalankan Pertamina. 

“Selain itu program ini juga ikut berkontribusi terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs), utamanya pada poin 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab), poin 2 (Tanpa Kelaparan), poin 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), ” ucap Taufiq.

Mina menutup dengan ucapan rasa syukur dan berharap TPST Sumpiuh terus berjalan agar ia dan rekan-rekan tetap mengais rejeki dari sampah.

“Saya bersyukur Pertamina dapat hadir membantu mendampingi kami, memberikan kegiatan pelatihan-pelatihan. Lumayan untuk kami juga bisa sejenak melepas penat sambil belajar agar pengolahan sampah di tempat kami menjadi lebih optimal,” celetuk Minah sambil tertawa.

“Saya pengen TPST Sumpiuh terus berjalan, makin banyak pelanggannya biar kami di sini juga tetep bisa kerja dan bantu ekonomi keluarga. Kerja di sini saja sudah senang, ternyata pekerjaan saya bermanfaat untuk kebersihan lingkungan,” tutupnya. 

Editor : Arbi Anugrah