Awas Bahaya Kopi Sachet! Ini Dampak Buruk Jika Diminum Terlalu Sering

Kandungan gula dan pemanis buatan dalam kopi instan tergolong tinggi. Jika dikonsumsi secara rutin, bisa memicu lonjakan kadar gula darah dan penumpukan kalori. Tanpa diimbangi pola makan dan aktivitas fisik sehat, kebiasaan ini bisa berujung pada obesitas.
Gula berlebih dalam kopi sachet dapat memicu lonjakan kadar gula darah yang berkelanjutan. Ini menjadi pintu masuk munculnya diabetes tipe 2, terutama jika dikombinasikan dengan gaya hidup kurang gerak.
Krimer dalam kopi instan mengandung lemak trans, pemicu naiknya kolesterol jahat atau LDL (low-density lipoprotein). Kolesterol ini bisa menyumbat pembuluh darah, meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
Kolesterol jahat yang tinggi dapat membentuk plak di pembuluh darah, mempersempit aliran darah dan menaikkan tekanan darah. Kondisi ini dikenal sebagai hipertensi, yang bila tak ditangani bisa menyebabkan komplikasi serius.
Penyumbatan pembuluh darah akibat penumpukan lemak tidak hanya menyebabkan tekanan darah tinggi, tapi juga berisiko besar menimbulkan serangan jantung, terutama jika plak terjadi di sekitar jantung.
Kandungan gula tinggi dalam kopi instan bisa memberi efek “naik-turun” pada mood. Setelah lonjakan energi sesaat, tubuh akan mengalami penurunan drastis yang memicu mood swing atau ketidakstabilan emosi. Dalam jangka panjang, ini bisa memengaruhi kestabilan psikologis.
Mengonsumsi kopi instan sesekali bukan masalah, namun penting untuk tidak menjadikannya sebagai kebiasaan harian. Pilih kopi dengan bahan alami tanpa tambahan pemanis buatan, dan imbangi dengan gaya hidup sehat agar tubuh tetap bugar tanpa risiko tersembunyi.
Jadi, sebelum menyeduh kopi sachet, pikirkan baik-baik dampaknya bagi tubuh Anda.
Editor : Arbi Anugrah