Perempuan Didorong Lebih Kritis Hadapi Ancaman Kejahatan Digital

PURWOKERTO, iNewsPurwokerto.id – Meningkatnya penggunaan teknologi digital di kehidupan sehari-hari turut membuka celah baru bagi kejahatan berbasis daring.
Kelompok perempuan menjadi salah satu yang paling rentan, mendorong perlunya edukasi dan literasi digital yang lebih intensif.
Dalam kegiatan Pelatihan Literasi Digital yang digelar di Kelurahan Bancarkembar, Kecamatan Purwokerto Utara Guru Besar Ilmu Komunikasi Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Prof. Dr. Mite Setiansah menegaskan pentingnya kewaspadaan perempuan dalam menghadapi berbagai modus kejahatan digital.
"Digitalisasi telah membentuk gaya hidup baru. Aktivitas belanja online dengan sistem pembayaran instan seperti e-wallet, paylater, dan pinjaman online kini menjadi bagian dari keseharian, namun di balik kemudahan itu, terdapat risiko besar,” ujarnya.
Prof. Mite menyoroti fenomena belanja impulsif yang dipicu oleh layanan beli sekarang, bayar nanti. Banyak pengguna tergoda membeli barang tanpa pertimbangan finansial matang, hingga akhirnya terjebak utang yang menumpuk.
Ketika batas pinjaman habis, solusi instan seperti pinjaman online ilegal pun kerap dijadikan jalan pintas.
"Pinjol ilegal memang menawarkan kemudahan, cepat cair tanpa jaminan. Tapi itu justru jerat yang menyesatkan. Banyak yang akhirnya harus menanggung bunga dan denda tak masuk akal,” jelasnya.
Editor : EldeJoyosemito