get app
inews
Aa Text
Read Next : Bupati Banyumas: Wujudkan Pelayanan Darah yang Cepat, Aman dan Berkualitas

Puncak Acara Lengger Bicara Digelar Minggu Malam di GOR Satria, Ini Informasi Lengkapnya

Sabtu, 21 Juni 2025 | 21:12 WIB
header img
Puncak perhelatan budaya Lengger Bicara 2025 akan digelar pada Minggu malam, dengan suguhan utama sendratari kolosal bertajuk Satria Swarna Banyumas. (Foto: iNewsPurwokerto)

PURWOKERTO, iNewsPurwokerto.id Puncak perhelatan budaya Lengger Bicara 2025 akan digelar pada Minggu (22/6/2025) malam, dengan suguhan utama sendratari kolosal bertajuk Satria Swarna Banyumas

Pertunjukan megah ini akan melibatkan 300 penari pilihan dari berbagai sanggar dan sekolah di Banyumas.

Acara puncak tersebut menjadi penutup dari rangkaian kegiatan Lengger Bicara yang telah berlangsung selama tiga hari sejak 20 Juni 2025, meliputi Art Camp, Festival Lengger Bicara, serta berbagai pertunjukan lintas genre yang mengusung kekayaan budaya lokal.

Sebagai salah satu festival kebudayaan terbesar di Purwokerto, Lengger Bicara rutin digelar tiap tahun dengan misi menjaga kelestarian budaya Banyumasan di tengah derasnya arus modernisasi. 

Tahun ini, festival mengangkat tema Satria Swarna Banyumas, yang dimaknai sebagai lambang perilaku positif dan simbol pencapaian mimpi dan cita-cita masyarakat Banyumas.

Ketua Panitia Lengger Bicara 2025, Dewi Anggyaning Tyas, menyampaikan bahwa penyelenggaraan tahun ini menghadirkan konsep baru yang berbeda dari tahun sebelumnya.

“Fokus kami tetap untuk mengenalkan dan menularkan semangat budaya lengger kepada generasi muda. Tema ‘Satria Swarna Banyumas’ kami ambil sebagai penghargaan terhadap tokoh-tokoh besar Banyumas, seperti Ahmad Tohari dan Riyanto, penari lengger lanang,” ujarnya saat konferensi pers, Sabtu (21/6/2025).

Koordinator acara, Bagoes Satrio, menambahkan bahwa kolaborasi budaya menjadi kekuatan utama dalam Lengger Bicara 2025. Tahun ini akan melibatkan unsur seni tradisional seperti ebeg, gondolio, barongsai, hingga calungsai, yang disebutnya sebagai bentuk transformasi lengger menuju pertunjukan seni khas Banyumas yang utuh.

“Tahun lalu kita mengajak 10 ribu orang untuk menari bersama, siapa saja boleh bergabung asal mau njoged. Tahun ini kita lebih menitikberatkan pada kualitas pertunjukan. Terutama untuk ‘Satria Swarna’ yang akan ditampilkan Minggu malam, itu benar-benar pertunjukan yang terkonsep,” jelasnya.

Selain itu, pertunjukan drama tari musikal yang diangkat dari tokoh Srinthil dalam novel Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari juga akan turut disajikan sebagai bagian dari acara.

“Kita juga menghadirkan Mahakarya Nusantara, di mana 100 anak Banyumas akan menarikan tarian dari Sabang sampai Merauke. Meski itu bukan tarian dari daerah mereka, mereka harus bisa membawakannya dengan baik,” tutur Bagoes.

Tak hanya menampilkan sendratari kolosal, acara puncak juga akan memberikan penghormatan kepada tiga maestro seni Banyumas dalam segmen Tribute to Maestro. Ketiganya adalah Ahmad Tohari di bidang sastra, Narsih sebagai penari lengger legendaris, dan R. Soetedja di bidang musik tradisional Banyumas.

Penasihat Yayasan Lengger Bicara Andy F Noya, turut hadir dan memberikan apresiasi terhadap kegiatan ini. “Di tengah situasi ekonomi yang sedang tidak menentu, kami bersyukur bisa mendapatkan dukungan penuh untuk menyelenggarakan acara ini,”ujarnya.

Editor : EldeJoyosemito

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut