Apa Itu Malam 1 Suro? Ini Makna, Sejarah, dan Tradisinya dalam Budaya Jawa

Penetapan ini terjadi pada 8 Juli 1633 Masehi, bertepatan dengan 1 Muharram 1043 H. Tujuan Sultan Agung adalah mengharmoniskan unsur Islam dengan budaya lokal, sehingga masyarakat Jawa dapat menerima ajaran Islam secara lebih kultural dan spiritual.
Dalam budaya Jawa, pergantian hari tidak dimulai saat tengah malam, melainkan saat matahari terbenam. Maka, perayaan malam 1 Suro 2025 dimulai sejak Kamis sore, 26 Juni 2025, meskipun 1 Suro secara resmi jatuh pada Jumat, 27 Juni 2025.
Selain penuh dengan nilai spiritual, malam 1 Suro juga diwarnai oleh berbagai ritual budaya. Di Surakarta (Solo), tradisi malam 1 Suro dirayakan melalui Kirab Kebo Bule, arak-arakan kerbau putih yang dipercaya sebagai hewan keramat peninggalan Keraton Kasunanan.
Sementara di Yogyakarta, peringatan malam 1 Suro biasanya ditandai dengan kirab pusaka, termasuk keris dan benda-benda bertuah lainnya. Ritual ini diselingi doa dan perenungan untuk memohon keselamatan, ketenteraman, serta keberkahan sepanjang tahun.
Selain di dua kota budaya itu, masyarakat Jawa di berbagai daerah pun memperingati malam ini dengan tirakat, lelaku sunyi, puasa, hingga pengajian. Semua dilakukan sebagai bentuk penghormatan terhadap nilai-nilai luhur dalam budaya Jawa dan Islam.
Demikianlah ulasan apa itu malam 1 suro, sejarah dan asal usul yang dapat diketahui masyarakat Indonesia, sebab jatuh bersamaan dengan 1 Muharram. Semoga informasi ini bermanfaat.
Editor : Arbi Anugrah