Minim Dukungan, Pameran Seni Rupa di Purwokerto Digelar Secara Swadaya

Senada dengan Andy, pelukis asal Purwokerto, Setyo Kusnanto, menyampaikan harapannya agar pemerintah lebih aktif menyediakan sarana, prasarana, serta dukungan promosi untuk para seniman lokal.
“Ya kalau saya seorang pelukis mas, maka saya punya harapan kegiatan seperti ini sebagai ajang edukasi buat masyarakat. Namun tolonglah kita para perupa lokal yang juga merupakan aset daerah diperhatikan. Kita mungkin bisa dikasih sarana prasarana ataupun terutama untuk marketing, karena kegiatan seperti ini termasuk industri ekonomi kreatif yang juga menjadi program pemerintah,” harap Kusnanto.
Sementara itu, pelukis perempuan Yuli Wijowati menyoroti pentingnya peran Dewan Kesenian Banyumas dalam membangkitkan semangat para seniman.
“Dengan adanya seperti ini kan bisa meliterasi ke masyarakat juga kepada pelukis untuk tetap semangat melukis. Namun saya sendiri prihatin, kami belum bisa menyelenggarakan acara seperti ini karena kendala dana dan sponsor,” ujar yuli disela-sela kegiatan melukisnya.
Yuli juga mengungkapkan bahwa seluruh biaya pelaksanaan pameran kali ini bersumber dari iuran para pelukis yang terlibat, tanpa dukungan sponsor resmi.
Selain pelukis-pelukis senior, hadir pula turut berkarya yaitu pelukis termuda bernama Anastasia usia 19. Mahasiswi Institut Seni Indonesia jurusan desain interior ini ikut memajangkan karyanya.
Pada pameran sendiri merupakan kegiatan seri keempat dengan menampilkan berbagai aliran lukis seperti kontemporer, realisme, impresionisme, hingga abstrak.
Editor : Arbi Anugrah