get app
inews
Aa
Read Next : 5 Jenis Pekerjaan yang Terancam Punah, Teknologi Ambil Peran Beberapa Tahun ke Depan

Ini Status Komodo Baru Komodo: Terancam Punah

Minggu, 05 September 2021 | 07:07 WIB
header img
Komodo dinyatakan berubah status, menjadi terancam punah. (Foto: Elde Joyosemito)

MARSEILLE, iNews.id – Komodo kini dinyatakan terancam punah. Penyebabnya adalah kenaikan permukaan air laut yang dipicu krisis iklim sehingga menyusutkan habitat kadal terbesar di dunia itu, menurut “Daftar Merah” terbaru yang dirilis lembaga internasional, belum lama ini.

Komodo adalah satwa endemik di beberapa pulau di Indonesia. Mereka hidup di pinggiran hutan atau di padang sabana terbuka. Komodo jarang berkeliaran area yang berada di atas 700 meter di atas permukaan laut (dpl). 

Akan tetapi, naiknya permukaan air akan memengaruhi 30 persen habitatnya dalam 45 tahun ke depan, menurut International Union for Conservation of Nature (IUCN). Lembaga yang berkantor pusat di Kota Gland, Swiss, itu pun telah mengubah status komodo dari rentan (vulnerable) menjadi terancam punah (endangered). Pembaruan status komodo itu diumumkan dalam kongres konservasi dunia yang digelar IUCN di Marseille, Prancis. Ini adalah pembaruan status yang pertama untuk komodo dalam lebih dari 20 tahun terakhir. 

Daftar merah itu diumumkan menyusul terbitnya laporan ilmiah pertama di dunia tentang dampak pemanasan global terhadap kelangsungan hidup komodo. “Langkah konservasi mendesak diperlukan untuk menghindari risiko kepunahan (komodo),” demikian rekomendasi dalam makalah yang telah ditinjau oleh ilmuwan sejawat (peer-reviewed) itu, seperti dikutip The Guardian, Sabtu (4/9/2021).

Selain tidak dapat pindah ke tempat yang lebih tinggi, habitat komodo menjadi semakin terfragmentasi oleh aktivitas manusia. Hal itu membuat populasinya kurang sehat secara genetik dan lebih rentan. Yang semakin membuat prihatin, rentang habitat hewan yang dijuluki “fosil hidup” itu di Pulau Flores, NTT, diperkirakan telah menyusut lebih dari 40 persen antara 1970 dan 2000.

“Karena tekanan manusia, hutan perlahan-lahan ditebang dan habis. Padang sabana dilanda kebakaran dan degradasi. Itulah mengapa hewan-hewan itu benar-benar terdesak di area yang kecil,” ujar kurator vertebrata dan invertebrata di Kebun Binatang Chester, Gerardo Garcia Gerardo Garcia. 

“Kini, habitat mereka semakin mengecil karena naiknya permukaan laut,” tuturnya.

Bangsa Eropa baru mengenal komodo pada awal abad ke-20 dan langsung terpesona dengan makhluk tersebut. Reptil raksasa itu dapat tumbuh hingga 3 meter dengan berat lebih dari 150 kg. 

Mangsa utama komodo adalah babi hutan, rusa, kerbau, dan kelelawar buah yang menggantung di pohon bakau dataran rendah. Air liur komodo yang berbisa dapat menyebabkan tekanan darah mangsanya turun tiba-tiba dan mencegahnya menggumpal. Terlepas dari kengerian wujud mereka, komodo sejatinya hewan yang sangat pemalu.

“Ini adalah reptil paling menawan di planet ini. Namun sampai tahun lalu, kami tidak begitu tahu di mana komodo tinggal,” kata Garcia.
 

Editor : Elde Joyosemito

Follow Berita iNews Purwokerto di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut