Sektor Jasa Keuangan Eks Karesidenan Banyumas Tumbuh Stabil
PURWOKERTO, iNewsPurwokerto.id – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Purwokerto menilai kondisi sektor jasa keuangan di wilayah eks Karesidenan Banyumas hingga September 2025 tetap terjaga stabil dan menunjukkan tren pertumbuhan positif, meski di tengah tekanan ketidakpastian ekonomi global.
Kepala Kantor OJK Purwokerto, Haramain Billady, mengatakan stabilitas tersebut tercermin dari kinerja sektor perbankan, pasar modal, serta industri keuangan non-bank (IKNB) yang secara umum masih mencatatkan pertumbuhan. Hal ini sebagaimana tertuang dalam siaran pers resmi OJK Purwokerto yang dirilis pada 3 Desember 2025.
“Sampai dengan akhir September 2025, kinerja perbankan di wilayah kerja OJK Purwokerto masih mencatatkan pertumbuhan positif dari sisi aset, dana pihak ketiga (DPK), dan kredit,” ujar Haramain Billady.
OJK mencatat, secara gabungan kinerja bank umum dan BPR/S di wilayah eks Karesidenan Banyumas tumbuh positif. Aset perbankan naik 4,91 persen (year on year/yoy), DPK tumbuh 5,08 persen (yoy), dan penyaluran kredit meningkat 5,63 persen (yoy).
Kinerja tersebut didorong oleh bank umum yang mencatat pertumbuhan aset sebesar 4,36 persen, DPK sebesar 5,85 persen, dan kredit sebesar 6,60 persen. Sementara itu, BPR/S mengalami sedikit kontraksi pada aset, DPK, dan kredit, dengan tingkat kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) yang masih tinggi di angka 21,91 persen akibat normalisasi kredit restrukturisasi Covid-19.
Dari sisi penyaluran kredit BPR/S, portofolio masih didominasi kredit produktif, khususnya untuk modal kerja dengan porsi mencapai 54 persen. Kredit juga mayoritas disalurkan kepada pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dengan pangsa 52 persen, terutama pada sektor perdagangan besar dan eceran.
Perkembangan positif juga terlihat pada sektor pasar modal. OJK mencatat jumlah investor saham dan reksadana di wilayah kerja OJK Purwokerto mengalami peningkatan signifikan hingga Agustus 2025. Investor saham tumbuh 27,93 persen (yoy), sedangkan investor reksadana meningkat 22,57 persen (yoy).
Editor : Elde Joyosemito