Trans Banyumas Koridor 4 Resmi Diluncurkan, Mulai Layani Warga Banyumas Selatan Januari 2026
BANYUMAS, iNewsPurwoketo.id - Layanan angkutan massal Buy The Service (BTS) Trans Banyumas kembali diperluas. Koridor 4 Trans Banyumas resmi diluncurkan pada Senin (28/12/2025) di Pendopo Adipati Merapat, Kecamatan Banyumas. Koridor baru ini dijadwalkan mulai beroperasi penuh pada 1 Januari 2026.
Koridor 4 menghubungkan Terminal Bulupitu Purwokerto dengan kawasan Kota Lama Banyumas, dengan titik akhir di Terminal Kejawar RSUD Banyumas. Kehadiran koridor ini diharapkan dapat menjawab kebutuhan transportasi masyarakat Banyumas bagian selatan yang selama ini belum terlayani optimal.
Adapun rute lengkap Koridor 4 meliputi Terminal Bulupitu – Berkoh – Kecamatan Kalibagor – Alun-alun Banyumas – Terminal Kejawar – Depo Pelita – Kota Purwokerto – Pasar Wage – MAN 2 – Berkoh, lalu kembali ke Terminal Bulupitu.
Direktur Utama PT Banyumas Raya Transportasi, Ipoeng Martha Marsikun, menjelaskan bahwa pengoperasian Koridor 4 tidak disertai penambahan armada maupun anggaran baru.
“Untuk launching Trans Banyumas Koridor 4, kami tidak ada penambahan unit bus ataupun penambahan anggaran. Jadi kami memaksimalkan anggaran yang ada,” ujar Ipoeng.
Ia menuturkan, armada Koridor 4 berasal dari pengalihan operasional Koridor 3A dan 3B. Sebanyak delapan unit bus operasional serta satu unit cadangan dialihkan, sehingga total terdapat sembilan unit bus yang melayani koridor baru tersebut.
Menurut Ipoeng, keputusan membuka Koridor 4 didasarkan pada hasil kajian dan masukan langsung dari masyarakat Banyumas selatan.
“Kami sudah melakukan penelitian atau wawancara ke masyarakat Kabupaten Banyumas bagian selatan. Mereka sudah menanti-nanti layanan Trans Banyumas. Banyak yang bertanya, kenapa namanya Trans Banyumas tapi tidak lewat Banyumas,” jelasnya.
Mulai awal 2026, Trans Banyumas dipastikan akan melayani kawasan selatan Kabupaten Banyumas, sehingga masyarakat dapat memanfaatkan fasilitas transportasi publik yang disediakan pemerintah pusat maupun daerah.
Terkait tarif, Ipoeng menyebut besarannya masih mengacu pada ketentuan dari pemerintah pusat, khususnya Kementerian Keuangan.
“Untuk harga kemungkinan besar masih menyesuaikan dari Kementerian Keuangan. Tarifnya Rp3.900 untuk umum dan Rp2.000 untuk tarif khusus,” ungkapnya.
Namun demikian, pihak pengelola juga akan melakukan komunikasi lebih lanjut dengan Pemerintah Daerah Banyumas, mengingat dalam Peraturan Daerah tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (PDRD) tercantum tarif angkutan sebesar Rp5.000.
Sementara itu, jam operasional Koridor 4 dimulai sejak pukul 04.45 WIB dari Terminal Bulupitu menuju Terminal Kejawar RSUD Banyumas, dengan keberangkatan terakhir pada pukul 19.00 WIB.
Anggota DPR RI Komisi V, Novita Wijayanti, menilai peluncuran Koridor 4 menjadi langkah positif dalam mendorong masyarakat beralih ke transportasi publik.
“Ini adalah launching BTS Trans Banyumas Koridor 4. Kami berharap ini bisa membantu masyarakat menggunakan transportasi yang lebih baik, lebih sehat, lebih bersih, lebih aman, dan murah. Banyak sisi positif yang bisa diraih,” kata Novita.
Terkait keberlanjutan subsidi ke depan, Novita menegaskan bahwa sudah ada nota kesepahaman antara pemerintah pusat dan daerah. Evaluasi akan terus dilakukan seiring berjalannya waktu.
“Karena sudah ada MOU antara pusat dan kabupaten, pasti akan kita kaji dan bahas kembali ke depannya. Yang pasti sekarang kita bisa launching ini, Alhamdulillah, dan selanjutnya akan berproses melihat kondisi ke depan,” ujarnya.
Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono menyampaikan bahwa pembukaan Koridor 4 merupakan respons atas aspirasi masyarakat yang menginginkan layanan Trans Banyumas menjangkau wilayah selatan, bahkan hingga Lumbir.
Ia menegaskan, penambahan koridor tidak berarti menambah jumlah bus. “Ini penambahan koridor, bukan penambahan bus. Dari hitungan Mas Ipung, Koridor 4 punya prospek sangat bagus. Jadi bus di koridor lain dikurangi dan dialihkan ke Koridor 4. Jumlah bus tetap,” jelas Sadewo.
Terkait subsidi, Sadewo memastikan pendanaan operasional masih aman hingga 2026. Pemerintah Kabupaten Banyumas menyiapkan anggaran Rp15 miliar, sementara dukungan dari pemerintah pusat mencapai Rp24 miliar, meski realisasi awal baru Rp12 miliar dan direncanakan akan ditambah kembali.
“Untuk 2026 masih ada subsidi, meski tidak full dari APBN. Tapi 2027 nanti sudah tidak ada subsidi dari pemerintah pusat,” pungkasnya.
Editor : Arbi Anugrah