Singgung Pemindahan Ibu Kota Negara, Anies Baswedan: Warga Jogja Nggak Ada Pengaruhnya

JAKARTA, iNews.id - Pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) menjadi salah satu bahasan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. 

Dia menyinggung pemindahan IKN ketika memberikan ceramah tarawih di Masjid Kampus UGM, Yogyakarta, Kamis (7/4/2022) malam. 

Baca Juga

Nama Anies Baswedan Mencuat di Pilkada Jakarta, Ini 5 Faktanya

Anies mengungkapkan bahwa dia mendapat tema perkotaan dalam ceramah tarawih kali ini. “Tema yang diberikan kepada saya ini adalah kota. Mungkin karena saya sedang mengurus Ibu Kota, walaupun sebentar lagi tidak lagi Ibu Kota,” kata Anies. 

Anies menjelaskan Ibu Kota Negara akan dipindah ke Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur yang saat ini sedang dibangun. 

“Mau nggak pindah? Warga Jogja nggak ada pengaruhnya lah. Jadi, saya masih mengurus kota, jadi dianggap (mengurus) kota gitu,”katanya.

Baca Juga

Wacana Anies Berpasangan dengan Ahok di Pilkada Jakarta 2014, Mungkinkah?

Pada kesempatan itu, Anies mengatakan masa depan peradaban umat manusia berada di perkotaan.  

“Kalau bicara masa depan, maka bisa saya sampaikan di sini, masa depan dari peradaban umat manusia itu akan berada di perkotaan. Harus siap, di perkotaan. Tahun 2027 nanti, pertama kalinya dalam sejarah umat manusia, penduduk dunia yang tinggal di kota akan lebih banyak dari yang tinggal di pedesaan,” kata Anies. 

Bahkan, Anies mengatakan dari tahun ke tahun jumlah penduduk di pedesaan akan semakin berkurang. 

Baca Juga

Mahkamah Konstitusi Tolak Seluruh Gugatan Pilpres Anies-Cak Imin

“Di tahun 50-an, hanya 5 persen penduduk dunia tinggal di perkotaan. Tahun 2021 kemarin, 57 persen penduduk dunia tinggal di kota. Indonesia juga sama, tahun 2011 sebelah tahun yang lalu pertama kalinya Indonesia memiliki statistik lebih banyak warga tinggal di perkotaan daripada di pedesaan. Dan tahun 2021, 10 tahun kemudian 57 persen penduduk Indonesia tinggal di perkotaan. Pedesaan makin hari makin berkurang,”jelasnya.
 

Editor : EldeJoyosemito