get app
inews
Aa Text
Read Next : Waduh! Ternyata Ivermectin hingga Plasma Konvalesen Dilarang Sebagai Pengobatan Covid-19

Perangi Hoax Wujud Keterlibatan Hadapi Pandemi

Rabu, 08 September 2021 | 14:35 WIB
header img
Aulia Sholichah Iman Nurchotimah, M.Pd. Dosen Pendidikan Kewarganegaraan Institut Teknologi Telkom Purwokerto

Dunia seakan berubah, kebiasaan berbalik dan manusia harus mempunyai kecerdasan dalam beradaptasi. Kebingungan terjadi seluruh dunia, kepanikan juga melanda seluruh penjuru tanah air. Virus baru yang memang belum dikenali sebelumnya tiba-tiba datang tanpa diundang. Pemerintah mencoba memformulasikan berbagai kebijakan untuk melawan virus baru dan berbagai dampak yang ditimbulkanya. Berbagai media menayangkan satu persatu  korban berjatuhan, dari yang ada di belahan bumi lain hingga akhirnya sampailah ke rekan dan sanak saudara. Ini menandakan dunia sedang berperang melawan covid- 19 dengan ditandainya berbagai kebijakan luar negeri hingga di dalam negeri. Pemerintah mengeluarkan kebijakan, dan berbagai pihak mengeluarkan opini, para ilmuan mencari cara pencegahan hingga pengobatan dengan berbagai penelitian. Tenaga medis berjuang menyelematkaan jutaan nyawa manusia. Tidak berlebihan jika wajb bagi seluruh bangsa Indonesia untuk terlibat dalam menghadapi pandemi covid-19.

Virus baru pernah dihadapi sehingga memancing berbagai pernyataan baik dari pejabat publik, para ahli dari berbagai bidang, hingga masyarakat luas. Masih lekat dalam ingatan di awal pendemi mengenai pernyataan seorang pejabat publik dalam pemakaian masker hanya diperlukan oleh yang sakitt, ataupun pernyataan lainya yang kemudian menjadi sebuah berita di berbagai media. Kebingungan yang akhirnya timbul dari pernyataan pejabat publik bahkan kebijakan yang berubah dengan masker menjadi syarat mutlak bagi masyarakat sebagai bagian dari protokol kesehatan. Dapat dimaklumi jika akhirnya masyarakat kebingungan. Untuk itulah perlu kiranya kecerdasan masyarakat untuk terus bersama-sama memerangi covid- 19 dengan tetap mengikuti berbagai perkembangan kajian penelitian mengenai covid- 19 yang valid dan dapat dipertanggungjawabkan.

Berbagai berita mengenai upaya menghadapi covid- 19 membuat banyak versi yang sangat mempengaruhi masyarakat. Mulai dari meminum sejenis minyak yang dianggap akan membantu pulih dari covid- 19, ataupun fenomena masyarakat yang menyerbu untuk membeli satu brand minuman yang dianggap sebagai senjata ampuh untuk mencegah virus covid- 19 yang sebenarnya belum jelas kebenaranya. Tentu masyarakat tidak bisa disalahkan, karena memang belum ada keajegan pengetahuan dan penelitian mengenai covid-19 yang membuat masyarakat berupaya melakukan apapun yang dipercaya dapat membantu pencegahan ataupun upaya penyembuhan covid- 19. Untuk itu perlu kiranya edukasi untuk masyarakat mengenai berbagai informasi yang beredar melalui media mainstream.

Perlu diwaspadai berbagai informasi yang kurang tepat, berita bohong ataupun berita palsu yang disebut sebagai hoax. Hoax bertebaran di berbagai media mainstream khususnya hoax mengenai covid- 19 . Kebingungan masyarakat akan semakin mudah menjadikan hoax merajalela dan dipercayai sebagai sebuah informasi yang benar dan bahkan diikuti oleh masyarakat sehingga berdampak merugikan, kepanikan, atau bahkan perpecahan masyarakat. Perlu kecerdasan dalam menyaring berbagai berita khususnya di media sosial yang menjadi hiburan pada masa pandemi dan sumber informasi utama bagi masyarakat Indonesia di era perkembangan teknologi sehingga mempengaruhi arus informasi yang semakin cepat.

Keterbatasan pertemuan karena kebijakan social distancing menjadikan media sosial sebagai salah satu jalan untuk menghubungkan  masyarakat satu sama lain. Begitupun yang dirasakan oleh para siswa. Menurut hasil penelitian dari Nurchotimah tahun 2020 di SMK Telkom Purwokerto selama masa pandemi terdapat banyak berita yang membingungkan bagi siswa. Lebih dari itu banyak berita dan informasi yang provokatif dan membuat kegaduhan baik mengenai berbagai hal yang dapat menyembuhkan Covid- 19 yang jika dikonfirmasi lebih lanjut belum berdasar pada kajian ilmiah dan hasil penelitian yang valid. Informasi provokatif tentang dugaan konspirasi covid- 19 dan upaya-upaya lain dari oknum yang tidak bertanggung jawab. Untuk itu para siswa harus berhati-hati dalam menerima berbagai informasi yang ada. Hoax sangat berbahaya karena berisi suatu informasi yang tidak benar dan tidak sesuai dengan fakta yang terjadi, hal ini bertujuan untuk diketahui oleh masyarakat dan dianggap benar sehingga masyarakat percaya. Siswa SMK Telkom Purwokerto telah diberikan edukasi mengenai bahaya dari hoax dari para guru. Upaya ini diberikan sebagai pondasi utama karena siswa sebagai generasi muda cenderung lebih labil dan belum matang secara emosional sehingga dapat dengan mudah terpancing oleh hoax ataupun berita provokatif.

Filter dalam menerima informasi harus dilakukan. Masyarakat harus selektif dalam mempercayai informasi. Masyarakat Indonesia dengan habituasi baru saling berkomunikasi menggunakan media sosial seringkali sangat mudah berbagi informasi dan menyebarkan informasi, kemudahan fitur berbagi informasi dan berita dengan klik jemari menyebabkan masyarakat cenderung membagikan informasi dengan cepat. Menjadi berbahaya jika keinginan untuk membagikan informasi dengan cepat tanpa filter bahkan tanpa dipahami isinya terlebih dahulu. Maksud baik untuk berbagi informasi akan menjadi sebaliknya jika itu merupakan hoax.

Kemampuan dalam memahami informasi dan berita juga menjadi penting dalam memerangi hoax. Pahami terlebih dahulu apa maksud dan tujuan dari berita tersebut. Kemauan membaca berita dan informasi secara lengkap dan utuh serta memastikan bahwa informasi tersebut dari sumber terpercaya adalah bagian yang wajib dilakukan sebelum membagikan informasi tersebut. Selain memahami hendaknya masyarakat juga mampu menganalisis dari informasi yang diterima. Untuk itu Literasi media wajib menjadi salah satu kecerdasan yang dimiliki masyarakat Indonesia.

Selain memerangi hoax hendaknya masyarakat Indonesia yang cerdas juga tidak membuat informasi hoax atau menyebarkanya. Ada aturan hukum yang akan mengintai seperti UU ITE, Aturan KUHP, ataupun jika berkaitan  dengan isu ras dan etnis dapat juga terkena aturan Undang-Undang mengenai penghapusan diskriminasi ras dan etnis jika masyarakat Indonesia tidak memiliki filter dan literasi media yang baik sehingga menyebarkan hoax atau lebih parahnya sebagai pembuat hoax.

Dalam masa pandemi covid- 19 perlu menjaga imun dan iman. Tetap mematuhi protokol kesehatan dan cari informasi dari sumber terpercaya. Hindari hoax yang memicu perpecahan masyarakat. Hindari panik berlebihan karena kajian keilmuan dan penelitian mengenai covid- 19 masih terus digali dan dikembangkan sehingga belum adanya keajegan sistem pengetahuan tentang covid- 19. Untuk itu kita perlu bersikap moderat untuk tidak terlalu ketakutan terhadap covid-19 namun juga tetap berikhtiar dalam menghadapi covid- 19 dengan tetap mematuhi protokol kesehatan dan terus meningkatkan keimanan dalam jiwa, sebagai makhluk yang ber Tuhan adalah bentuk keterlibatan sebaik-baiknya dalam menghadapi pandemi covid-19.

Penulis: Aulia Sholichah Iman Nurchotimah, M.Pd. Dosen Pendidikan Kewarganegaraan Institut Teknologi Telkom Purwokerto / Kandidat Doktor Universitas Pendidikan Indonesia

 

Editor : EldeJoyosemito

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut