JAKARTA, iNews.id — Ramadan adalah resep terbaik yang memungkinkan umat beriman menjalani hidup sehat holistik. Direktur Eksekutif Pusat Medis Internasional Jeddah (IMC) dan Presiden Forum Perawatan Kesehatan India Saudi, Ashraf Amir mengatakan, Ramadan adalah waktu yang ideal bagi umat beriman untuk mendesain ulang dan mendefinisikan kembali kehidupan mereka sesuai dengan Alquran untuk mencapai kesehatan, dalam kehidupan ini dan keselamatan di akhirat.
Hal itu disampaikannya saat menyampaikan presentasi pada sesi dialog Ramadhan bertajuk “The beacon beckoning” di Jakarta, Selasa. Konsul Jenderal India Mohammed Shahid Alam menjadi tamu utama pada sesi tersebut.
Direktur Eksekutif Pusat Medis Internasional Jeddah (IMC) Ashraf Amir. (Foto: Saudi Gazette)
Melansir laman Saudi Gazette pada Ahad (10/4/2022) pidato Dr. Amir difokuskan pada hubungan antara kesehatan, Ramadhan dan Alquran, dan ia secara khusus merujuk pada "Planet kita, Kesehatan kita," tema Hari Kesehatan Dunia tahun ini, yang jatuh pada 7 April.
Dia mengatakan bahwa Ramadan memungkinkan umat Islam untuk mencapai kesejahteraan spiritual bersama dengan konsep kesehatan WHO tentang kesejahteraan fisik, mental, dan sosial, dan bebas dari penyakit.
Dia mengatakan bahwa Alquran menyajikan kode lengkap untuk kehidupan pribadi, sosial, dan spiritual umat Islam. “Manfaat puasa bagi kesehatan antara lain menormalkan kadar gula darah, menurunkan kolesterol, memperbaiki sistem pencernaan, detoksifikasi selama sebulan penuh, meningkatkan kekuatan kemauan, dan mengurangi stres mental.
“Seiring dengan itu, puasa akan berperan dalam memupuk nilai-nilai sosialisasi dan mempererat ikatan kekeluargaan, serta mempertebal spiritualitas dengan mendekatkan diri kepada Tuhan melalui memperbanyak ibadah dan menjadi penyayang dan empati dengan mengulurkan tangan membantu fakir miskin dan dhuafa,” ujarnya.
Dr Amir mengatakan Ramadhan adalah waktu yang tepat untuk mengembangkan gaya hidup sehat. Dia menggarisbawahi perlunya melakukan latihan fisik secara teratur dan melakukan diet seimbang.
“Islam melarang makan berlebihan dan menyerukan makan seimbang, yang akan mengurangi 40 persen penyakit jantung. Idealnya konsumsi buah dan sayur setengah porsi, sedangkan protein dan pati setengahnya,” katanya seraya menambahkan bahwa Ramadhan adalah waktu yang ideal untuk menghilangkan banyak kebiasaan buruk seperti merokok, yang membunuh 50 persen perokok.
Dalam keynote speech-nya, Konsul Jenderal Shahid Alam mengenang kenangan Ramadhan masa kecilnya. “Saya lahir dan dibesarkan di daerah tambang batu bara di negara bagian Jharkhand, India utara, di mana umat Islam mewakili sebagian kecil penduduk setempat dan tidak ada cara untuk mendengar adzan dari masjid. Jadi kakek memperhatikan dengan seksama dan memberi tahu kami waktu untuk berbuka puasa dan kami, anak-anak, berlari dengan antusias di sekitar lingkungan dan mengatakan dengan keras bahwa ini adalah waktu berbuka puasa, ”katanya.
Konsul Jenderal mendesak anggota masyarakat India untuk memberikan bantuan kepada anggota masyarakat yang kehilangan pekerjaan dan berjuang untuk memenuhi kebutuhan.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta