Menceritakan Rencana Acara Pernikahan
Seseorang yang ingin segera menikah biasanya telah membayangkan bagaimana konsep pernikahan impiannya. Hal ini pun akan sering ia utarakan kepada pasangan, mulai dari dekorasi, pilihan tempat, siapa saja yang akan diundang, dan hal-hal lain terkait prosesi pernikahan.
Dibarengi dengan hal tersebut, Anda mungkin akan lebih sering diajak pasangan ke pesta pernikahan kerabat. Ia juga banyak meminta pendapat Anda mengenai elemen-elemen di acara pernikahan yang didatangi tersebut.
Menceritakan rencana pernikahan, terutama secara detail, memang bisa menjadi cara menilai pria yang serius untuk menikah. Namun, tetap pastikan bahwa rencana yang ia ungkapkan realistis. Bisa saja pasangan hanya menyukai prosesi pernikahan tanpa benar-benar siap menjalani kehidupan pernikahan itu sendiri.
Menceritakan Kebahagiaan Rumah Tangga Orangtuanya
Ketika pasangan banyak menceritakan keharmonisan rumah tangga orangtuanya, ini bisa menjadi sinyal bahwa ia ingin segera menikah. Ia merasa bahwa menikah akan memberikannya kebahagiaan seperti yang diperoleh oleh ayah dan ibunya.
Pasangan mungkin akan lebih sering berbagi kisah cinta romantis orangtuanya. Ia pun akan berulang-ulang menceritakan apa saja yang orangtuanya lakukan agar pernikahan langgeng dan selalu bahagia. Selain itu, pasangan Anda mungkin juga akan mengutarakan bagaimana kehidupan rumah tangga orangtuanya telah banyak memberikan dampak positif kepadanya.
Berhubungan Seksual Tanpa Kondom
Berhubungan seksual tanpa kondom bisa meningkatkan risiko kehamilan. Pada situasi ini, kehamilan bisa menjadi cara pasangan supaya pernikahan bisa terjadi. Oleh karena itu, ketika pria ingin segera menikah dengan pasangan, ada kalanya ia tidak akan keberatan berhubungan seks tanpa kondom.
Namun, hal ini bisa menjadi masalah ketika dilakukan dengan paksaan. Selalu pastikan bahwa segala bentuk aktivitas seks dengan pasangan sesuai dengan persetujuan Anda.
Itulah sejumlah perilaku yang bisa menjadi acuan menilai keseriusan pria untuk menikah. Perilaku di atas bukan berarti memberikan beban kepada Anda agar ingin segera menikah juga.
Namun, apabila ciri-ciri tersebut disertai dengan paksaan hingga membuat stres, komunikasikan dengan pasangan. Konsultasikan dengan psikolog jika memang dibutuhkan.
Editor : Arbi Anugrah