get app
inews
Aa Read Next : Hari Ini Capres Ganjar Pranowo Sambangi Banyumas dan Cilacap

4 Kritik Keras PDIP ke Ganjar Pranowo, Apa Saja?

Selasa, 25 Mei 2021 | 14:36 WIB
header img
Ganjar Pranowo saat menghadiri acara di DPD PDIP Jateng, Panti Marhaen Semarang beberapa waktu lalu, sebelum pandemi Covid-19. (Dok Sindonews)

SEMARANG, iNews.id – Politik internal PDIP memanas menyusul kritik, sindiran atau sentilan para petinggi PDIP ke Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo. Berbagai spekulasi muncul.

Para petinggi PDIP cukup keras mengkritik orang nomor satu di Jateng. Setidaknya ada empat kritik yang dilontarkan para tokoh PDIP ke Ganjar. Apa saja? Berikut rangkuman yang dikutip dari iNews Jateng.

1.Bambang Pacul Sebut Tingginya Elektabilitas Ganjar Tak Penting 

Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Pemenangan Pemilu (Bappilu) Bambang Wuryanto mengatakan elektabilitas Ganjar yang tinggi menurut lembaga survei hanyalah buah dari pemberitaan (news).  Pemberitaan tersebut kemudian diramaikan, dibaca orang, disebarkan melalui media sosial (medsos) sehingga menghasilkan popularitas dan elektabilitas. 

“Itu hanya buah dari sebuah news, pemberitaan. News ini dimention, ada yang mengutip, diramaikan. Kemudian dibaca orang, jadi news, mention, reach (jangkauan), lalu menghasilkan popularity (popularitas), dan electability (elektabilitas),” katanya saat di Panti Marhaen, Kantor DPD PDIP Jateng, Semarang, Selasa (11/5/2021) malam. 

Menurut pria yang akrab disapa Bambang Pacul ini, pemberitaan-pemberitaan tersebut kemudian disebarkan melalui medsos, sehingga banyak dibaca.  Dia menyebut hal itu merupakan jurus umum yang biasa dipakai dan merupakan bentuk “perang udara”. “Perang udara” tersebut, lanjut dia, hanyalah salah satu titik dari pertempuran politik.  

Sehingga dia menyebut elektabilitas saat ini belum penting atau tidak penting. Dikatakannya, modal elektabilitas versi lembaga survei tersebut tidak menjadi jaminan memperoleh rekomendasi. “Kalau atas dasar elektabilitas hari ini, kemudian memaksa ketua umum kami untuk mendapatkan rekomendasi, itu salah makan obat,” katanya.

2. Bambang Kribo Sentil Slogan Jateng tanpa Lubang, Jalan Semarang-Blora Rusak Parah 

Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jateng Bambang Kusriyanto mengeluhkan akses jalan dari Semarang menuju Blora dan Cepu rusak parah. Sehingga membutuhkan waktu tempuh yang lebih lama dibanding ketika jalannya mulus.  Kondisi tersebut menyebabkan masyarakat yang akan menempuh perjalanan menuju wilayah di perbatasan Jateng-Jatim lebih memilih melalui Ngawi menuju Padangan (Bojonegoro) baru masuk ke Cepu.  

“Ini sebuah ironi, perjalanan Semarang-Blora (Cepu) lebih cepat dan nyaman lewat Ngawi Jawa Timur. Jalannya mulus terus. Sangat berbeda dengan kondisi jalan dari Semarang-Blora terutama Purwodadi-Blora,” kata Bambang saat  memberikan pengarahan pada acara Reboisasi dan Pembersihan Sungai di Tepi Bengawan Solo di Desa Ngloram, Cepu, Kabupaten Blora, Kamis (20/5/2021).

“Dulu Gubernur Jateng (Ganjar Pranowo) kan punya slogan Jateng tanpa lubang. Lha ini kok rusaknya parah,” katanya.

3. Puan Maharani Sebut Pemimpin Ada di Lapangan Bukan di Medsos Ketua DPP PDI

Perjuangan, Puan Maharani mengatakan PDI Perjuangan Jateng telah berkali-kali menjadi penentu kemenangan PDI Perjuangan dalam kontestasi Pileg maupun Pilpres. Dengan dukungan suara PDI Perjuangan Jateng yang besar, maka partai berlambang banteng ini memenangkan kontestasi mengungguli parpol lain. Puan  menekankan model pemimpin yang ideal bagi PDI Perjuangan. Yakni pemimpin yang memang dilihat oleh teman-teman seperjuangan dan turut turun bersama dengan para pendukungnya di lapangan.

“Pemimpin menurut saya, itu adalah pemimpin yang memang ada di lapangan dan bukan di medsos,” tegas Puan Maharani saat memberikan arahan di Panti Marhaen, Kantor DPD PDI Perjuangan Jateng, Sabtu (22/5/2021).

Menurutnya, medsos memang diperlukan. Namun dalam berjuang, jangan hanya berhenti di sosmed saja. “Sosmed diperlukan, media perlu. Tapi bukan itu saja. Harus nyata kerja di lapangan,” katanya. 

4. Bambang Pacul Sebut Ganjar Terlalu Berambisi Nyapres

DPD PDIP Jateng berseberangan dengan Ganjar Pranowo perihal langkah pencapresan di 2024. DPD PDIP Jateng dengan terang-terangan menyebut Ganjar terlalu berambisi maju nyapres sehingga meninggalkan norma kepartaian. Buntut perbedaan pendapat itu, Ganjar sebagai Gubernur Jateng tak diundang dalam kegiatan

Pembukaan Pameran Foto Esai Marhaen dan Foto Bangunan Cagar Budaya yang dihadiri Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani di Panti Marhaen Kota Semarang, Sabtu (22/5/2021). Ketua DPP PDIP Bidang Pemenangan Pemilu sekaligus Ketua DPD PDIP Jateng, Bambang Wuryanto mengatakan semua kepala daerah di Jateng dari PDI Perjuangan diundang, kecuali gubernur. "Tidak diundang! (Ganjar) wis kemajon (kelewatan). Yen kowe pinter, ojo keminter," kata Bambang Wuryanto usai kegiatan tersebut, Sabtu (22/5/2021) malam.

Menurutnya, DPD PDIP sebenarnya sudah memberikan sinyal jika sikap Ganjar yang terlalu ambisi dengan jabatan presiden tidak baik. Di satu sisi, belum ada instruksi dari Ketua Umun Megawati Soekarnoputri. Di sisi lain itu tidak baik bagi keharmonisan partai yang wajib tegak lurus pada perintah Ketua Umum.
 

 

Editor : Elde Joyosemito

Follow Berita iNews Purwokerto di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut