9 Fakta KPK Tangkap Tangan Bupati Bogor Ade Yasin, No.5 Detik-detik Penangkapan

JAKARTA, iNews.id-Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar konferensi pers resmi mengenai penangkapan Bupati Bogor Ade Yasin terkait dengan operasi tangkap tangan (OTT) pada Kamis (28/4/2022) dinihari.
KPK melakukan operasi senyap selama dua hari sejak Selasa hingga Rabu 26-27 April 2022.
Selama dua hari tersebut, ada sejumlah pejabat dan penyelenggara negara yang ditangkap. Salah satunya yang cukup menggemparkan adalah Bupati Bogor Ade Yasin.
Berikut 9 fakta yang diungkapkapkan oleh KPK terkait dengan OTT:
1. Amankan 12 Orang
Tim penindakan KPK mengamankan total 12 orang saat menggelar OTT di daerah Kabupaten Bogor dan Kota Bandung, Jawa Barat. OTT KPK kali ini salah satunya mengamankan Bupati Bogor Ade Yasin. "Pada kegiatan tangkap tangan ini, tim KPK mengamankan 12 orang pada Selasa tanggal 26 April 2022 sekitar jam 23.00 WIB di wilayah Kota Bandung dan Kabupaten Bogor, Jawa Barat," kata Ketua KPK, Firli Bahuri saat menggelar konferensi pers yang ditayangkan di akun YouTube KPK RI, Kamis (28/4/2022) dini hari.
2. Dari Bupati hingga Pejabat Dinas
KPK membeberkan bahwa 12 orang yang diamankan dalam kegiatan penindakan lembaga antirasuah tersebut yakni Bupati Bogor, Ade Yasin (AY); Sekretaris Dinas (Sekdis) PUPR Kabupaten Bogor, Maulana Adam (MA); Kasubid Kas Daerah BPKAD Kabupaten Bogor, Ihsan Ayatullah (IA); dan Pejabat Kemudian, empat pegawai Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Jawa Barat yaitu Anthon Merdiansyah (ATM); Arko Mulawan (AM); Hendra Nur Rahmatullah Karwita (HNRK); dan Gerri Ginanjar Trie Rahmatullah (GGTR). Lantas ada Kasubbag Keuangan Setda Kabupaten Bogor berinisial RF; Kepala BPKAD Kabupaten Bogor, berinisial TK; Sekretaris BPKAD inisial AR serta Staf BPKAD inisial HN.
3. Berawal dari Audit BPK
Berdasarkan hasil penelusuran KPK, perkara suap tersebut berawal dari temuan laporan keuangan yang janggal terkait proyek peningkatan jalan di Kabupaten Bogor. Laporan keuangan janggal itu ditemukan berdasarkan hasil audit tim Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Jawa Barat. Adapun, laporan keuangan yang ditemukan janggal atau tak sesuai dengan kontrak yakni terkait proyek peningkatan jalan Kandang Roda-Pakan Sari dengan nilai Rp94,6 miliar. Kemudian, Ade Yasin dan anak buahnya menyiasati temuan janggal tersebut dengan menyuap para Anggota BPK Jabar.
"Temuan fakta tim audit ada di Dinas PUPR, salah satunya pekerjaan proyek peningkatan jalan Kandang Roda-Pakan Sari dengan nilai proyek Rp94,6 miliar yang pelaksanaannya diduga tidak sesuai dengan kontrak," ujar Ketua KPK.
4. Kronologi Penangkapan
Tim mengantongi laporan adanya dugaan pemberian uang dari Bupati Bogor melalui orang kepercayaannya kepada anggota tim audit BPK Perwakilan Jawa Barat. Tim mulanya bergerak ke salah satu hotel di daerah Bogor pada Selasa (26/4/2022) pagi. Sebab, tim mendapatkan informasi ada penyerahan uang dari orang kepercayaan Bupati Bogor untuk anggota tim audit BPK Jawa Barat di hotel tersebut. Namun ternyata, proses serah terima uang dugaan suap tersebut telah berlangsung. Para pihak yang diduga pemberi dan penerima suap telah kembali ke kediamannya masing-masing.
Di mana, para anggota BPK Jawa Barat pulang ke Bandung, dan yang lainnya di daerah Bogor. Tim berhasil mengamankan empat pegawai BPK Jawa Barat di kediamannya masing-masing daerah Bandung berserta uang dugaan suap tersebut. "Tim mengamankan empat pegawai BPK Perwakilan Jawa Barat dimaksud yang saat itu sedang berada kediamannya masing-masing di Bandung pada Selasa (26/4/2022) malam, dan saat itu juga tim langsung mengamankan dan membawa menuju Gedung Merah Putih KPK di Jakarta," tutur Firli.
Editor : EldeJoyosemito