SELAMA ini, sebagian dari kita hanya bisa mengatahui bahwa rendang adalah kuliner yang lezat, namun tidak mengetahui bagaimana asal mula sejarahnya. Makanan lezat dengan bumbu rendang yang satu ini merupakan kuliner asli Indonesia.
Bahkan kuliner tradisional khas Sumatera Barat ini sudah mendunia. Sampai-sampai rendang sempat diakui oleh Malaysia sebagai bagian dari budayanya.
Melihat hal tersebut Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Indonesia menyarankan agar masyarakat Indonesia tidak perlu khawatir. Sebab, dunia internasional sudah tahu bahwa rendang berasal dari Padang, Sumatera Barat.
Viral food vlogger Lebanon Abir E Sag sukses masak rendang. (Foto: TikTok @abir.sag)
Dilansir jurnal 'Relevansi Makanan Rendang dengan Filosofi Merantau Orang Minangkabau', rendang telah disinggung dalam sebuah karya sastra Melayu klasik, tepatnya dalam hikayat Amir Hamzah.
Ia menyebut bahwa rendang adalah makanan yang sudah familier sejak tahun 1550-an. Hikayat tersebut juga menunjukkan bahwa pedagang Minang saat itu telah menjadikan rendang sebagai komoditas utama perdagangan. Namun, kala itu rendang bukan berasal dari daging sapi, melainkan daging kambing.
Dikarenakan rendang sangat terkenal dan digemari, maka makanan tersebut dibawa para pedagang saat melakukan ekspansi dagang ke Malaka. Perjalanan ke Malaka ketika itu terbilang sangat panjang, membutuhkan waktu lama.
Rendang dijadikan kudapan pedagang karena tahan lama. Apalagi, rendang yang dibawa adalah rendang kering yang memang tergolong awet.
Dengan menyebarnya orang Minangkabau ke luar Pulau Sumatera dan Nusantara, maka popularitas rendang juga turut berkembang. Dalam jurnal tersebut juga diterangkan, populernya rendang ditunjang pula oleh surat kabar asal Sumatera Barat bernama Soenting Melajoe. Salah satu topik yang dimuat dalam surat kabar tersebut adalah tentang menu resepsi dan resep masakan.
Umumnya, tulisan yang dimuat adalah tentang resep masakan yang tidak terdapat di dalam buku-buku masakan Jawa. Bahkan, melalui tulisan itu banyak pembaca yang rela mengirim uang tunai untuk meminta kiriman rendang ala Minangkabau.
Sementara bagi orang-orang Eropa, mereka memercayai bahwa rendang dapat mengeraskan pembuluh darah.
Rendang memiliki 4 unsur yang sangat penting. Pertama adalah daging, yang menjadi simbol ninik mamak atau orang yang dituakan dalam adat masyarakat Minang. Kedua adalah santan yang hadir mewakili para cendekiawan atau pemikir.
Unsur ketiga adalah lada atau cabai yang merepresentasikan kalangan ulama. Mereka dipandang tegas mengajarkan syariat Islam di bumi Sumatera Barat. Keempat adalah bumbu yang mewakili masyarakat. Di era modern ini, rendang makin terkenal dan masuk jajaran makanan terlezat di dunia.
Editor : Arbi Anugrah