get app
inews
Aa Text
Read Next : Pegawai KAI Dananjaya Erbening Tersangka Teroris Disebut-sebut Kelahiran Purbalingga

Harga Telur Anjlok, Pedagang Pondok Gede: Buka Mulai Jam 4 Pagi Pembeli Tetap Sepi   

Kamis, 23 September 2021 | 20:53 WIB
header img
Harga telur di pasaran turun membuat pedagang mengalami kerugian yang cukup besar. (Foto: MPI)

JAKARTA, iNews.id - Harga telur di pasaran turun membuat pedagang mengalami kerugian yang cukup besar. Hal ini juga dirasakan pedagang telur di Pasar  di Pasar Pondok Gede, Bekasi, Jawa Barat.

"Kurang lebih sudah sebulanan ini, sebelumnya masih berkisar di angka 22 ribu sekilo, sebulanan ini pasar memang kondisinya lagi lesu, banyak pelanggan yang hasil penjualannya juga menurun drastis," jelas Gatot.

Gatot mengharapkan pandemi yang sudah mulai pulih saat ini membawa dampak pemulihan pula pada sektor ekonomi.

"Pengennya sih ekonomi pulih lagi, kalau ekonomi pulih lagi kan kondisi pasar bisa pulih. Memang saat ini kondisi pasar dari pagi juga jarang pengunjung, saya buka dari jam 4 pagi, pengunjung yang datang memang tidak sewajarnya," ujarnya. 

Gatot melihat kunjungan masyarakat ke pasar tradisional saat ini masih rendah sejak pemerintahan mengumumkan status PPKM Level 3 beberapa bulan belakangan.

Kondisi itu membuat usaha Gatot mengalami penurunan jika dibandingkan dengan pendapatannya sebelum ada pandemi Covid-19. Sepinya pengunjung membuat Gatot memilih mengurangi risiko barang rusak yang dijual, seperti menurunkan stok telur yang dijualnya.

Gatot mengatakan, dalam kurun waktu lima hari, biasanya Gatot mampu menampung telur 100 ikat, yang satu ikatnya berbobot 15 kilogram. Total, dalam waktu lima hari Gatot menampung 1.500 kilo atau 1,5 ton.

"Sebulanan ini pasar memang kondisinya lagi lesu, banyak pedagang yang hasil penjualannya menurun drastis," ujar Gatot kepada MNC Portal, Kamis (23/9/2021).

Melihat pasar yang kian sepi, Gatot pun akhirnya mengurangi belanja telurnya ke peternak. Jika ia biasa membeli 1,5 ton dalam 5 hari, kini Gatot memangkasnya sekitar 20%, atau berkurang 3 kuintal.

"Paling kerugiannya ya pendapatan berkurang aja. Kalau pasarnya sepi, kan pendapatan jadi berkurang," sambung Gatot.
 

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut