PURWOKERTO, iNews.id- Wakil Bupati Banyumas, Sadewo Tri Lastiono, di tengah jumpa pers ungkap kasus narkoba di halaman Kantor Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Banyumas, Rabu (21/4/2021) siang mengungkapkan dirinya "dekat" dengan narkoba.
Namun, Sadewo menegaskan, dekat dengan narkoba bukan dalam arti, ia adalah pemakai atau pemain barang haram itu.
"Saya memiliki pesantren sekaligus tempat rehabilitasi narkoba, di daerah Yogyakarta. Sehingga saya bilang saya dekat dengan narkoba. Karena saya urusin itu," ujar Sadewo.
Sadewo menceritakan, di pondoknya itu terdapat banyak santri, baik itu mantan pemakai narkoba, ataupun mantan pengedar, tapi saat ini semuanya sudah insyaf, dan sembuh.
"Salah satunya, ada santri saya seorang mahasiswa yang tergolong pintar. IPK-nya saja di atas rata-rata. Dia itu bikin tembakau gorila sendiri, dan satu di antara bahannya adalah racun tikus. Nah, masa iya, racun tikus kok kita konsumsi. Inikan sangat berbahaya," ungkapnya.
Sehingga, Sadewo berpesan, agar generasi muda saat ini jangan pernah untuk mendekati narkoba, apapun jenisnya. Karena menurut dia, narkoba sama sekali tidak menguntungkan, bahkan akan membawa kerugian. Dikatakan Sadewo, narkoba saat ini juga tidak hanya menyasar korban orang-orang dewasa, tapi juga anak-anak usia sekolah dasar.
"Biasanya berawal dari tempat-tempat seperti game online. Pertama ditawarin orang untuk coba gratis. lama-lama ketagihan, tidak punya uang. Lalu, pakai duit SPP. Seperti itu, kalau SPP nggak ada lama-kelamaan apa-apa dijual, barang milik ibunya lah, kalung, tivi, dan apapun," kata dia.
Sehingga menurut Sadewo, narkoba harus mendapat perhatian serius, sebab pada kenyataannya hal tersebut masih ada di lingkungan sekitar.
"Kita harus waspada dan hati-hati dengan fenomena ini. Pemangku kepentingan harus merapatkan barisan, perkuat komitmen demi melindungi masyarakat dan generasi muda dari bahaya peredaran gelap narkoba," ujar Sadewo tegas.
Editor : BayuSasongko