MEMILIKI ketinggian 3.428 mdpl, Gunung Slamet merupakan gunung tertinggi di Jawa Tengah serta tertinggi kedua di Pulau Jawa setelah Gunung Semeru. Istilah 3S (Slamet, Sindoro, Sumbing) tentu sangatlah akrab di kalangan para pendaki.
Bagi para pendaki, terutama di Jawa Tengah, rasanya tentu tak lengkap apabila belum mencapai puncak gunung yang berjarak sekitar 15 km dari Purwokerto, Kabupaten Banyumas.
Selain menawarkan pesona keindahan alam dan merasakan sensasi saat mencapai puncaknya, banyak pula beredar kisah misteri dari para pendaki yang pernah merasakan pendakian di gunung yang namanya memiliki arti "selamat". Salah satu cerita tersebut diungkapkan dalam sebuah kanal Youtube Saksi Misteri seperti dikutip iNews Purwokerto, Jumat (20/5/2022).
Baca Juga:
Kisah Horor Pendaki Gunung Slamet yang Dibuntuti Makhluk Halus Usai Dirikan Tenda di Pos Samarantu
Dalam sebuah video yang diunggah sekitar 11 bulan lalu, seorang pendaki menceritakan pengalaman mistiknya saat mendaki gunung yang menurut sejarawan Belanda, J. Noorduyn, disebut sebagai Gunung Agung dalam naskah kuno tentang cerita petualangan Bujangga Manik.
Salah seorang pendaki tersebut bernama Awe. Usai menyelesaikan kuliahnya, Awe dan temannya memutuskan untuk merayakan kelulusan dengan mendaki gunung. Adapun gunung yang akan mereka daki adalah Gunung Slamet.
Baca Juga:
Kisah Seram Pendaki Gunung Pangrango yang Tersesat Akibat Menyusuri Jalur Terlarang
Mereka berdua berangkat dari Bekasi dengan menggunakan transportasi bus. Sesampainya di Purwokerto, mereka menuju Desa Bambangan, Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, Purbalingga, menggunakan kendaraan bak terbuka.
Setelah melakukan registrasi, mereka dan beberapa pendaki lain mendapatkan sebuah bibit pohon untuk ditanam di lereng Gunung Slamet. Kemudian, dimulailah pendakian Awe bersama temannya tersebut.
Tidak ada yang aneh selama pendakian tersebut. Semua berjalan dengan lancar. Sebagai informasi, banyak cerita beredar dari penduduk sekitar mengenai Pos 4 Samarantu bahwa di situlah gerbang ghaib atau pintu masuk menuju kerajaan ghaib.
Editor : Arbi Anugrah