KEMATIAN atau maut disebutkan dalam Aquran setidaknya kurang lebih terdapat 35 ayat yang membahas perihal itu. Menurut Imam Ghazali ruh adalah substansi murni yang terbebas dari unsur materi.
Ruh juga disebut dengan jisim halus yang berasal dari rongga jantung yang menyebar ke seluruh tubuh melalui pembuluh nadi.
Wakil Ketua Majelis Dakwah dan Pendidikan Islam (Madani) Ustaz Ainul Yaqin menjelaskan, ruh terkait dengan jasad dalam fungsinya mengatur dan mendayagunakan jasad tersebut.
"Mengapa karena ruh menjadi penengah antara akal dan materi," ujarnya dalam pesan yang diterima belum lama ini.
Sehingga apabila ruh telah lepas dari jasad, maka alat-alat yang ada dalam jasad tersebut tidak berfungsi lagi. Lalu jasad tersebut dinyatakan mati. Artinya manusia hidup karena adanya ruh dalam jasadnya.
Tidak ada yang bisa menghindari kematian, berlari darinya, sembunyi agar tidak datang ajalnya semua sudah terkendali sesuai jadwal masing-masing kapan manusia mati dan kembali pada Allah SWT.
أَيْنَمَا تَكُونُوا۟ يُدْرِككُّمُ ٱلْمَوْتُ وَلَوْ كُنتُمْ فِى بُرُوجٍ مُّشَيَّدَةٍ ۗ وَإِن تُصِبْهُمْ حَسَنَةٌ يَقُولُوا۟ هَٰذِهِۦ مِنْ عِندِ ٱللَّهِ ۖ وَإِن تُصِبْهُمْ سَيِّئَةٌ يَقُولُوا۟ هَٰذِهِۦ مِنْ عِندِكَ ۚ
Artinya :
"Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh, dan jika mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan: "Ini adalah dari sisi Allah", dan kalau mereka ditimpa sesuatu bencana mereka mengatakan: "Ini (datangnya) dari sisi kamu (Muhammad).(QS. An-Nissa:78).
Tidak ada perbedaan antara satu jiwa dengan jiwa yang lainnya untuk merasakan kematian, kecuali nilai pada tiap diri seseorang.
Nilai tersebut yang menjadi perbedaan di antara manusia, nilai kekal yang akan diperoleh seseorang sesuai dengan amal, usaha dan upayanya selama hidup di dunia.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta