get app
inews
Aa Text
Read Next : Hari Ini Capres Ganjar Pranowo Sambangi Banyumas dan Cilacap

Ini Jawaban Mengejutkan Hasto Soal Kerenggangan Hubungan PDIP dan Ganjar Pranowo

Sabtu, 28 Mei 2022 | 10:21 WIB
header img
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto mempunyai jawaban mengejutkan soal kerenggangan hubungan antara Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo dengan PDI Perjuangan.

JAKARTA, iNew.id – Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto mempunyai jawaban mengejutkan soal kerenggangan hubungan antara Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo dengan PDI Perjuangan.

Sebab, dalam beberapa waktu terakhir publik melihat ada kerenggangan setelah munculnya dukungan Ganjar sebagai calon presiden (capres).  

Apalagi kemudian, Gubernur Jateng itu tidak diundang ketika acara halal bihalal antarkepala daerah di Jateng yang digelar DPD PDIP Jateng di Semarang pada Sabtu, 7 Mei 2022 lalu. 

Lalu apa yang terjadi? Hasto mengatakan seluruh gubernur yang berasal dari PDIP termasuk Ganjar, lahir dari proses kepemimpinan di PDIP. 

Kalau sekarang kelihatan jauh atau dekat, itu hanya soal persepsi. Dan wacana tersebut justru digalang pihak lain. 

“Bagi PDIP, Pak Ganjar, Pak Olly Dondokambey dan Pak Wayan Koster adalah gubernur yang lahir dari proses kepemimpinan partai. Renggang, dekat, jauh, dekat itu kan persepsi, suatu skenario politik yang digalang pihak lain,” kata Hasto di sela acara Festival Kopi Tanah Air 2022 di Parkir Timur Selatan Senayan, Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat (27/5/2022). 

Hasto menegaskan bahwa seluruh kepala daerah PDIP hadir dalam Festival Kopi Tanah Air ini, termasuk di antaranya Ganjar Pranowo secara daring. 

“Ini tadi seluruh gubernur PDIP ikut. Laporan sekretariat ikut, Pak Koster ikut, Pak Olly ikut, Pak Ganjar juga ikut,” ujarnya. 

Adapun pernyataan politikus senior PDIP Panda Nababan yang menyebut PDIP bisa mencalonkan dua capres yakni Puan dan Ganjar. Menurut Hasto, dalam demokrasi ini, rakyat dan komunitas bisa menyampaikan aspirasinya.  

Namun dalam konstitusi partai, hanya Ketua Umum Megawati Soekarnoputri yang dapat mempertimbangkan dengan jernih terkait capres ataupun cawapres 2024.

“Bahwa yang kita cari adalah seorang pemimpin, seorang pemimpin yang berani bertanggung jawab, berani memikul beban yang tidak ringan tetapi ikut menentukan bagi arah 270 juta rakyat Indonesia ke depan. Dinamika hal yang wajar, Mas Djarot di Pilkada DKI ada dinamika,”jelasnya.  

 

Editor : EldeJoyosemito

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut