get app
inews
Aa Text
Read Next : 5 Tempat Staycation Murah di Purwokerto Tarif Rp 100 Ribu, Cocok untuk Backpacker!

Kenalin, Ini Bunga Bangsa yang Bercerita Rusaknya Bumi Lewat Gebukan Drum

Sabtu, 28 Mei 2022 | 10:36 WIB
header img
Gilang Ramadhan saat berdiskusi dengan Bunga Bangsa. (iNews.id)

SEMARANG, iNews.id - Gadis asal Kota Semarang satu ini patut diacungi jempol. Di usianya yang belum genap 17 tahun, ia sudah menelurkan karya yang cukup menggemparkan blantika musik tanah air. 

Dia adalah Monica Kezia Bunga Keinanti, yang akrab disaapa Bunga Bangsa. Baru-baru ini, ia merilis single lagu berjudul 'Prahara Rusaking Jagad' yang dalam bahasa jawa berarti, cerita rusaknya bumi. 

Bunga mengakui, sejatinya single tersebut sudah dirilis pada tahun 2020 silam. Hanya saja, penggarapannya baru sebatas audio dan belum dilaunching video klipnya. 

"Sebenarnya lagu ini pun diproseskan barengan dengan Panggrantesing Jagad. Jadi mulai tahun 2020 sudah direcording tetapi belum ada video klipnya," kata Bunga Bangsa saat ditemui di rumah Harmony Residence Blok C1 RT 08/08 Sendang Mulyo Tembalang Semarang, Kamis (26/5/2022).  

Single terbaru tersebut dirilis secara digital dalam format video klip di Channel YouTube Bunga Bangsa Official. Kemudian disusul dengan peluncuran audio yang dapat didengar di seluruh Platform digital seperti Spotify, Joox, Apple Music pada tanggal 27 Mei 2022. 

"Kenapa jaraknya (rilis) lumayan lama, dua tahun. Pengennya setelah rilis itu saya bisa main di kota-kota lain, mungkin di beberapa acara musik. Cuma waktu itu kan Pandemi, dan sementara main offline dulu di banyak kota. Akhirnya baru tahun ini bisa rilis lagi," katanya.  

“Bumi nangis pada diduduki Wiwit daratan tekan lautan. Den kuras rojo branane Kamongko kabeh iku Dadi srono raketing bumi. Yen kabeh dikeduki ringkih buminipun Banjir bandang, bumi longsor Lindu prakempa tekan sunami...sunami Gunung jebluk...muntah lahar.”  

Kata-kata tersebut merupakan penggalan lirik lagu yang baru dirilis. 

Bunga mengakui, penggarapan single tersebut sengaja tak meninggalkan budaya tradisi Jawa. Salah satunya dengan menggunakan bahasa Jawa dalam liriknya. 

Tak hanya itu, disisipkan pula instrumen alat musik tradisional Jawa seperti gamelan, seruling, kecapi dan kendang . Uniknya, instrumen tersebut menjadi selaras ketika dipadukan dengan musik bergenre progressive metal bawaan Bunga. 

"Prahara Rusaking jagad bercerita tentang peristiwa rusaknya bumi akibat ulah manusia yang memanfaatkan Bumi secara berlebihan dan menggunakannya untuk kepentingan pribadi dan golongannya tanpa memikirkan dampak panjang terhadap keberlangsungan seluruh mahluk hidup di Bumi," katanya.  

Pada pembuatan video klip tersebut, Bunga berkolaborasi dengan beberapa musisi nasional di antaranya Agung Hellfrog (Burgerkill), Hinhin (Nectura), Arief (Kapten), Ady Julian (Yovie & Nuno), Artmay Studio Tari, dan Kelompok Musik Tradisional Swarantara. 

"Bahwa Bumi yang kita tinggali ini bisa membahayakan hidup kita dan keturunan kita kelak, jika perilaku dan sikap yang kita perbuat terhadap bumi dilakukan secara brutal dan tanpa tanggung jawab. Mari Bijaksana Jaga Bumi, agar Bumi menjaga Kita," ajaknya. 

Di sisi lain, drummer progressive perempuan kebanggaan Indonesia asli Semarang ini tercatat pernah memecahkan rekor MURI sebagai Remaja Perempuan Penabuh Drum Terlama, selama 22 jam pada tahun 2021.  

Dalam pemecahan rekor tersebut, Bunga berhasil menggalang donasi sebesar Rp2,2 miliar yang seluruhnya diberikan kepada 1.400 Anak yatim di seluruh Indonesia melalui yayasan Mizan Amanah. 

Sementara, sang ayah Andreas Hudisasmoko memberikan dukungan penuh kepada putrinya. Menurutnya, Bunga juga sudah punya banyak projek dengan musisi besar dan terkenal di tanah air. 

"Itu sudah membuat dua rekaman lagu. Video klipnya belum, kalau rekaman audionya sudah. Dan ke depan memang ada beberapa tawaran yang mengajak untuk membuat satu grup musik yang genrenya paling tidak sesuai dengan Bunga," kata Andreas.  

Sementara itu, drummer kenamaan Gilang Ramadhan sangat mengapresiasi bakat bunga dalam berkontribusi di blantika musik tanah air. 

"Suprise, waktu melihat entah kenapa. Walaupun saya sudah melihat lumayan lama dengan Bunga, keluarganya, dan dia pun sewaktu dengan timnya membuat production yang profesional, waow," kata Gilang.  

"Ini sesuatu yang secara pribadi memang saya cari-cari. Untuk mensosialisasikan alat musik tradisional kepada anak anak muda yang sekarang ini cukup sulit. Tapi dia punya formula untuk anak anak muda ini melirik kepada Indonesia yang mempunyai musik musik tradisi untuk diaplikasikan ke dunia musik modern," katanya. 

Menurutnya, Bunga memiliki kelebihan dan secara tehnik sangat mahir dalam menabuh drum. Menurutnya, terpenting adalah cara berpikir untuk supaya mendapat kreatif, dan Bunga juga telah mendapatkan pola, dan sudah dijaga.  

"Ini keunikannya dia. Dan sekarang ini dia sedang gigih dengan atmosfir musik yang keras, rock. Tapi dengan elemen yang berbau tradisi ini cukup lain, terutama kalau dipertontonkan kepada anak anak muda sekarang ini," ujarnya.  

 

 

Editor : Arif Syaefudin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut