TEMAN begitu dekat dengan Anda ketika masa sukses. Lantas bagaimana jika Anda dalam posisi gagal, terpuruk? Apakah masih mau tetap dekat dan berteman.
"Jadi ketika sukses teman-teman akan tahu siapakah Anda. Tapi ketika gagal, Anda akan tahu siapakah teman-teman yang sebenarnya.
Ketahuilah hakekat ini, agar Anda tidak kecewa. Dan agar Anda siap menghadapinya dan memakluminya.
Dewan Pembina Yayasan Risalah Islam Ustadz Dr. Musyaffa Ad Dariny, MA mengatakan maka kangan terlena dengan kesuksesan. Sebaliknya jangan putus asa dengan kegagalan.
"Karena kita adalah umat pertengahan. Maka hadapilah semuanya dengan proporsional dan sewajarnya," ujarnya dalam sebuah nasihatnya.
Hal ini telah lama disiratkan oleh Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dalam sabdanya:
أَحْبِبْ حَبِيبَكَ هَوْنًا مَا عَسَى أَنْ يَكُونَ بَغِيْضَكَ يَوْمًا مَا، وَأَبْغِضْ بَغِيْضَكَ هَوْنًا مَا عَسَى أَنْ يَكُونَ حَبِيبَكَ يَوْمًا مَا
“Cintailah orang yang kau cintai sekadarnya, bisa jadi suatu hari ia akan menjadi orang yang kau benci.
Dan bencilah orang yang kau benci sekadarnya bis jadi suatu hari ia menjadi orang yang kau sayangi” [Diriwayatkan At-Tirmidzi no. 1997 dan dishahihkan Syaikh Al-Albani dalam Shahih Al-Jami’ no. 178]
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta