DUKUN meramal masa depan seseorang padahal masa depan dan bagaimana takdir hidupnya kelak pun dukun ternyata juga tidak tahu. Lantas buat apalagi memparcayai bualan dukun?
Dukun dan tukang ramal ramai-ramai mengaku bisa meramal kejadian setahun akan datang atau peristiwa yang paling dekat.
Bahkan di awal tahun berbagai ramalan mereka ramalkan. Peramal ini bermacam-macam, mulai dari dukun tulen, paranormal berkedok ustaz atau oknum kiai, artis tenar dan tokoh masyarakat yang mengklaim bisa meramal kejadian setahun akan datang.
"Padahal mereka sendiri tidak tahu nasib dan masa depan mereka sendiri," sebut Ustas dr Raenul Bahraen dikutip dari akun Instagramnya belum lama ini.
Di awal tahun baru, kata dia, ramalan-ramalan muncul di televisi, media dan surat kabar baik berupa ramalan langsung dari peramal ataupun berupa zodiak dan ramalan bintang.
Baca Juga: Ramadhan Sebentar Lagi, Ini Syarat Wajib Puasa yang Perlu Diketahui
Beberapa orang pun sebenarnya tidak percaya karena memang tidak masuk akal akan tetapi mereka tetap ikut sekedar coba-coba, iseng ataupun sekedar meramaikan
"Sangat lucu juga ternyata ada peramal kondang yang meninggal pada tahun yang dia ramalkan, ada yang jatuh miskin, ada juga artis yang meramal kejadian setahun akan datang ternyata karirnya hancur," bebernya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallammanusia yang paling mulia saja tidak tahu masa depan dan ilmu ghaib. Beliau berkata: "Seandainya tahu, pasti akan banyak kebaikan dan keberuntungan yang didapat sekarang."
Misalnya masalah bisnis, keuangan dan sebagainya. Akan tetapi beliau tidak tahu masa depan dan hal ghaib.
Allah Ta'ala berfirman:
“Katakanlah (wahai Muhammad): Aku tidak kuasa mendatangkan kemanfaatan bagi diriku dan tidak pula kuasa menolak kemadharatan kecuali yang dikehendaki Allah. Dan andaikata aku mengetahui yang ghaib, tentulah aku membuat kebajikan sebanyak-banyaknya dan aku tidak akan ditimpa kemadharatan.” (QS. Al-A’raf/7: 188).
Jadi hal ini tidak benar secara syariat walaupun hanya sekedar iseng-iseng atau main-main saja.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta