TURKI, iNews.id - Negara Turki mengganti nama menjadi Turkiye mulai saat ini setelah PBB atau Perserikatan Bangsa-Bangsa menyetujui perubahan itu pada Rabu (1/6/2022) atas permintaan dari pemerintah Turki.
Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu pada Selasa (31/5/2022) di akunnya mengatakan, "proses yang kami mulai di bawah kepemimpinan Presiden kami Recep Tayyip Erdogan untuk meningkatkan nilai merek negara kami harus diselesaikan," tulisnya.
Cavusoglu pun menulis surat yang ditujukan kepada Sekretaris Jenderal PBB António Guterres, "Saya ingin memberi tahu Anda bahwa, sesuai dengan Surat Edaran Presiden ... tertanggal 2 Desember 2021, tentang penggunaan kata Turkiye dalam bahasa asing. Bahasa dan strategi branding berikutnya, Pemerintah Republik Turkiye, selanjutnya akan mulai menggunakan Turkiye untuk menggantikan kata-kata seperti Turki, Turkei dan Turquie yang telah digunakan di masa lalu untuk merujuk pada 'Republik Turkiye,” tulisnya.
Cavusoglu mengatakan kepada kantor berita milik pemerintah Anadolu pada Rabu (1/6/2022) bahwa dengan bekerja sama dengan Direktorat Komunikasi Turki, yang berafiliasi dengan kantor Presiden, pemerintah telah berhasil meletakkan dasar untuk perubahan citra tersebut.
"Kami telah memungkinkan PBB dan organisasi internasional lainnya, dan negara-negara untuk melihat perubahan ini menggunakan Turkiye," katanya.
Direktur Komunikasi Turki Fahrettin Altun memposting video promosi di Twitter pada Rabu (1/6/2022) dengan judul: #HelloTurkiye.
Sementara itu, Juru Bicara PBB Stephane Dujarric mengatakan kepada CNN pada Kamis (2/6/2022) bahwa PBB menerima perubahan itu, dan itu menjadi efektif segera setelah mereka menerima permintaan dan memastikan bahwa dokumen itu sah, yaitu pada hari Rabu.
"Itu bukan masalah, bukan urusan kami untuk menerima atau tidak menerima," terangnya.
"Negara bebas memilih cara mereka ingin diberi nama. Itu tidak terjadi setiap hari, tetapi bukan hal yang aneh jika negara mengubah nama mereka,” lanjutnya.
"Salah satu yang muncul di kepala saya adalah Pantai Gading, yang dulu disebut dalam bahasa Inggris sebagai Pantai Gading dan mereka meminta Pantai Gading," tambah juru bicara itu.
Beberapa badan internasional akan diminta untuk membuat perubahan nama sebagai bagian dari kampanye rebranding yang diluncurkan oleh Presiden Turki akhir tahun lalu.
Kampanye untuk mengubah citra sebagai Turkiye sudah dimulai Desember tahun lalu. "Turkiye adalah representasi dan ekspresi terbaik dari budaya, peradaban, dan nilai-nilai rakyat Turki," terang Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Desember lalu.
Kebanyakan orang Turki sudah mengenal negara mereka sebagai Turkiye. Namun bentuk bahasa Inggris Turki banyak digunakan, bahkan di dalam negeri.
Penyiar negara TRT dengan cepat membuat perubahan segera setelah diumumkan tahun lalu, menjelaskan bahwa di antara alasan perubahan citra itu adalah asosiasi dengan burung yang secara tradisional dikaitkan dengan Natal, Tahun Baru atau Thanksgiving.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta