KENDARI, iNews.id - Tak pernah ada yang menyangka, kalau Baharudin (21) mampu tembus seleksi Calon Tamtama Prajurit Karir (Cata PK) TNI AD Gelombang I TA 2021.
Mengapa? Karena dia hanyalah anak penjual kerupuk. Sehari-harinya, orang tuanya menjajakan lampu merah Pasar Panjang, Kecamatan Wua-Wua, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Baharudin memang bukan anak muda yang mudah menyerah. Kerja kerasnya ternyata benare-benar tidak mengkhianati hasilnya.
Dengan semamngat, tekad dan pengalamannya, dia tembus menjadi Calon Tamtama Prajurit Karir (Cata PK) TNI AD Gelombang I TA 2021. Itulah bukti dirinya yang telah bekerja keras tanpa kenal lelah untuk dapat mewujudkan cita-citanya.
Cerita Baharuddin tersebut tentu saja menjadi buah bibir di kalangan seniornya dan sampai juga ke Korem 143/HO
Plh Kapenrem 143/HO Letda Inf Rusmin Ismail. Dia mengatakan, Baharudin menjadi salah satu dari 142 orang pemuda Sultra yang diberangkatkan ke Makassar untuk mengikuti seleksi tingkat pusat Cata PK TNI AD Gelombang I TA 2021.
"Baharudin dan 88 orang lainnya dinyatakan lulus untuk mengikuti pendidikan Sekolah Calon Tamtama (Secata PK) di Rindam XIV/Hsn setelah mengikuti rangkaian seleksi hampir 12 hari," kata Rusmin di Kendari baru-baru ini.
Rusmin mengatakan, perjuangan lulusan SMA Kartika XX-2 Kendari menjadi prajurit tidak mudah. Sebelum tahun ini, Baharuddin sudah pernah mencoba ikut seleksi tahun 2020 lalu.
"Pada tahun 2020, yang bersangkutan berhasil mencapai tingkat pusat di Makassar. Namun karena belum maksimal, dia harus pulang," kata Rusmin.
Belajar dari kegagalannya tersebut, akhirnya putra pasangan La Halia (49) dan Wa Ode Bia (47) ini berhasil mempersiapkan diri lebih baik. Tahun ini, dia berhasil lolos untuk mengikuti pendidikan di Rindam XIV/Hsn.
"Ini tidak saja menggambarkan perjuangan tanpa lelah. Keberhasilannya ini membuka harapan Baharudin untuk mengangkat martabat dan derajat keluarganya,”ujarnya.
Baharuddin diketahui berasal dari keluarga sangat sederhana. Orang tuanya menghidupi kebutuhan keluarga sekaligus menyekolahkan Baharudin dari kesehariannya sebagai pedagang asongan kerupuk di lampu merah Pasar Panjang, Kecamatan Wua-Wua, Kota Kendari, Sultra.
"Selama tujuh tahun, ibu dan bapaknya mangkal dan berjualan kerupuk di sana dari pagi sampai sore. Selain untuk memenuhi kebutuhan hidup dari hasil jualannya itu, juga untuk membiayai Baharudin sekolah sampai tingkat SMA di SMA Kartika XX-2, yaitu sekolah yayasan milik TNI AD,”jelas dia.
Keberhasilan Baharuddin tentu saja sangat membanggakan bagi keluarganya. Keluarga besar TNI AD pun ikut bangga karena Baharuddin lulusan dari SMA yang berada di dalam Yayasan TNI AD.
Sementara ayah Baharuddin, La Halia, juga bangga saat mengetahui sang putra lulus seleksi Calon Tamtama Prajurit Karir (Cata PK) TNI AD Gelombang I TA 2021. Saat ditemui di rumahnya, La Halia tidak bisa menyembunyikan rasa gembiranya.
"Alhamdullilah, bahagia dan bangga rasanya. Anak saya jadi Tentara, terima kasih Pak, semoga dia sehat selalu dan bisa menyelesaikan pendidikannya," kata La Halia kepada Plh Kapenrem 143/HO Letda Inf Rusmin Ismail di rumahnya Jalan Palapa, Kemaraya, Kota Kendari, Sultra, beberapa waktu lalu.
Sementara itu, Baharudin saat dikonfirmasi via telepon seluler mengungkapkan kepuasan dan kebahagiaannya bisa lolos mengikuti pendidikan TNI AD.
"Puas sekali rasanya. Perjuangan saya tidak sia-sia. Keberhasilan ini untuk kedua orang tua saya," katanya penuh semangat.
Baharuddin telah membuktian, siapa saja bisa menjadi prajurit TNI AD. Namun, dibutuhkan perjuangan untuk mewujudkan cita-cita itu.
"Saya buktikan bahwa siapa saja bisa menjadi prajurit TNI AD. Memang tidak mudah dan penuh perjuangan, tapi nyatanya anak pedagang asongan bisa,”tegasnya.
Editor : EldeJoyosemito