Kisah Heroik Dua Bidan di Papua, Bantu Persalinan di Belantara Saat Tengah Malam

Ia mengungkapkan, suami dari ibu tersebut tidak bisa mengantar dan hanya bisa menemani dari jarak tertentu.
"Kembali karena pantangan adat istiadat setempat dan pada akhirnya seorang ibu harus melahirkan bayinya dengan selamat di hutan gelap dan beralaskan rumput serta ditemani oleh dua orang adik perempuannya yang masih remaja,”ujarnya.
Menurutnya, dia dan Bidan Noni yang tiba di lokasi persalinan langsung mengambil langkah yang cepat dan tepat untuk keselamatan ibu dan bayinya.
"Setibanya di tempat kami hanya bisa berusaha melanjutkan tindakan medis atau pertolongan persalinan dengan cepat dan tepat untuk keselamatan ibu dan bayi,”tambahnya.
"Kemudian membawa ibu dan bayinya ke Pustu untuk melanjutkan proses penanganan medis terhadap ibu dan bayi. Semua itu karena mukjizat, karena Kasih Tuhan yang besar, ibu dan bayi selamat dan sehat,”katanya.
Bidan Bela yang sudah sejak tiga tahun bertugas sebagai tenaga kontrak di pedalaman Merauke mengatakan, seluruh perjuangan dan pelayanan yang mereka lakukan adalah tugas dan kewajiban yang harus dilakukan dengan penuh rasa tanggung jawab.
"Kalau saya sendiri sebelumnya saya tugas di Asmat sebagai tenaga kontrak kurang lebih tiga tahun (Januari 2019 - Desember 2021). Kemudian tahun ini baru_baru bertugas di tempat sekarang sebagai tenaga kontrak dari Januari 2022," katanya.
"Jadi saya baru enam bulan per tanggal 1 Juni 2022 kemarin di Puskesmas Waan Distrik Waan, Merauke. Rekan saya, yakni Bidan Noni telah bertugas sebagai tenaga kontrak mulai dari 2014 lalu di Puskesmas Waan Distrik Waan, Merauke. Semua yang kami lakukan adalah merupakan tugas dan tanggung jawab yang wajib dikerjakan,”ucapnya.
Editor : EldeJoyosemito