MOSKOW, iNews.id - Menteri Pertahanan Sergei Shoigu, Kamis (22/4/2021), memerintahkan penarikan puluhan ribu pasukan dari perbatasan Ukraina untuk kembali ke barak mulai 1 Mei mendatang. Kedua negara mengalami peningkatan ketegangan dalam beberapa pekan terakhir terkait konflik dan kekerasan di Donbass.
Shoigu mengatakan, para pasukannya terlibat dalam latihan perang dan telah menyelesaikan apa yang disebutnya sebagai inspeksi mendadak di daerah perbatasan.
"Saya yakin tujuan inspeksi mendadak telah tercapai sepenuhnya. Pasukan telah menunjukkan kemampuan mereka untuk memberikan pertahanan yang andal untuk negara," kata Shoigu, dikutip dari Reuters, Jumat (23/4/2021).
Juru bicara presiden Ukraina sebelumnya mengatakan Rusia menerjunkan lebih dari 40.000 tentara ke perbatasan timur dan lebih dari 40.000 lainnya di Krimea. Namun Rusia tidak pernah menyebutkan berapa banyak pasukan yang diterjunkan.
Dalam cuitan, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan, pemerintahannya menyambut baik setiap langkah untuk mengurangi kehadiran militer dan meredam situasi di Donbass.
Dia juga berterima kasih atas dukungan mitra internasional untuk menekan Kremlin.
Menteri Luar Negeri Dmytro Kuleba mengaku tidak tahu apakah Rusia bermaksud melancarkan serangan atau tidak, namun dia tetap meminta dukungan negara Barat.
"Jadi sekarang bisa pergi ke kedua arah dan inilah mengapa reaksi Barat, reaksi terkonsolidasi dari Barat, sangat penting sekarang, untuk mencegah Putin membuat keputusan itu (menyerang)," ujarnya.
Di Washington DC, Juru Bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat Ned Price mengatakan terus memamtau perkembangan di perbatasan Ukraina.
"Kami telah mendengar pernyataan itu (penarikan pasukan Rusia). Saya kira apa yang kita inginkan adalah tindakan," kata Price.
Editor : Anton Suhartono
Artikel Terkait