Rombongan Soeharto pun akhirnya tiba di Istana Kepresidenan Bosnia dengan selamat. Kala itu istana kepresidenan dalam kondisi sangat memprihatinkan. Mulai dari ketiadaan air, sehingga harus mengambil air bersih dengan ember hingga suara tembakan meriam dari jarak dekat dengan istana yang masih terdengar.
Setelah tiga jam melaksanakan kunjungan, Presiden Soeharto kembali ke Indonesia. Saat kembali ke Indonesia, Sjafrie sempat bertanya pada Soeharto mengapa nekat mengunjungi Bosnia yang berbahaya.
"Kita ini pemimpin Negara Nonblok tetapi tidak punya uang. Ada negara anggota kita susah, kita tidak bisa membantu dengan uang ya kita datang saja. Kita tengok. Yang penting orang yang kita datangi merasa senang, moralnya naik dan mereka menjadi tambah semangat," ucap Soeharto.
Mendengar jawaban Soeharto membuat Sjafrie terkesima.
"Melihat Pak Harto begitu tenang, moral dan kepercayaan diri kami sebagai pengawalnya pun ikut kuat, tenang dan mantap. Presiden saja berani, mengapa kami harus gelisah,” kata Sjafrie.
Kunjungan bersejarah Soeharto itu menghasilkan berdirinya masjid megah di Ibu Kota Bosnia. Masjid yang dibangun dari hasil bantuan para dermawan Indonesia itu diresmikan pada masa pemerintahan Megawati Soekarnoputri. Hingga kini masyarakat Bosnia menyebut masjid itu dengan nama Masjid Soeharto atau Masjid Indonesia.
Editor : Arif Syaefudin
Artikel Terkait