Alasan kedua: bahwa dari aspek sekuler dan politik, Nabi Muhammad SAW di kala masih hidup, juga telah meraih sukses yang luar biasa. Beliau telah mampu mempersatukan bangsa Arab, yang tidak dikenal dunia waktu itu, yang tercerai berai dalam kabilah-kabilah kecil, yang berkubang dalam masyarakat Jahiliyah, yang kurang menghargai ilmu pengetahuan dan tidak mempunyai kebudayaan yang tinggi. Beliau juga telah mampu mendirikan sebuah Pemerintahan/Khilafah yang sangat solid yang sepeninggalnya menjadi Imperium terluas dan terlama sepanjang sejarah.
”Saya memilih Muhammad SAW sebagai tokoh teratas dalam daftar paling berpengaruh di dunia mungkin mengejutkan sejumlah pembaca dan dipertanyakan oleh yang lain. Namun, dialah satu-satunya orang dalam sejarah yang sangat berhasil baik dalam hal keagamaan maupun sekuler. Dari asal usulnya yang bersahaja , Muhammad saw mendirikan dan mengembangkan salah satu agama besar dunia, serta menjadi pemimpin politik yang amat efektif. Saat ini tiga belas abad pasca wafatnya, pengaruhnya masih kuat dan merasuk”. ( Hal 1-2)
”. . .. .dalam kurun waktu seabad penuh peperangan, orang-orang Badui ini – yang diilhami oleh sabda Nabi saw – telah mendirikan Imperium terbesar yang belum pernah disaksikan dunia sampai masa itu. Di manapun tentara ini melakukan penaklukan selalu disusul dengan berbondong-bondongnya orang memeluk agama baru ini”. (Hal 6)
Bagi kaum Muslimin tentu saja Nabi Muhammad SAW merupakan manusia terbesar sepanjang sejarah. Bila merujuk kepada sumber-sumber Islam sendiri. "Paling tidak ada lima alasan yang membuktikan hal itu," sebutnya.
Pertama: Tidak ada orang di dunia ini yang paling sering disebut namanya kecuali Nabi Muhammad SAW, baik disebut dalam shalat maupun di luar shalat.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait