CILACAP, iNews.id - Kebocoran Kapal Tanker diduga kuat menjadi penyebab tercemarnya perairan di Kabupaten Cilacap dari tumpahan minyak mentah. Pencemaran minyak itu menyebar hingga puluhan kilometer dari Dermaga Batere hingga area 70, Kecamatan Cilacap Selatan.
Untuk mengatasi tumpahan minyak tersebut, ribuan nelayan yang berada di wilayah tersebut berupaya mengambil dengan menggunakan ember dan tong plastik besar.
Menurut Sarjono, Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Cilacap mengatakan jika aksi warga tersebut dilakukan secara spontan. Mereka mengambil tumpahan minyak agar tidak kembali menyebar saat air pasang terjadi.
"Warga secara spontan kalau ada kayak begini secara otomatis mereka ngambil minyak tersebut untuk membantu dari pada pihak Pertamina terutama yang berceceran supaya tidak keluar lagi. Nanti kalau tidak dibantu, ada air pasang bisa keluar lagi terus menyebar luas kemana mana," ujar Sarjono kepada wartawan di lokasi Selasa (28/6/2022).
Dia mengatakan jika radius pencemaran mencapai lebih dari 10 kilometer, menyebar hingga mengenai mangrove yang ada di perairan Cilacap.
"Radius pencemaran mungkin bisa puluhan kilometer, dari sini Dermaga Wijayapura Batere sampai area 70 sampai ke Bogasari. Itu meluas, itu kalau sudah masuk ke payau payau sana, itu kebanyakan mangrove mangrove yang kena," ucapnya.
Dia menjelaskan jika awal mula kejadian berdasarkan informasi sekitar pukul 19.00 WIB. Ketika itu, bau menyengat sudah mulai tercium oleh para nelayan.
"Awalnya ada informasi kebocoran Kapal Tanker, tapi kita belum tahu persis untuk yang mengalami kebocoran itu kapal apa. Tapi temen sudah pada share di grup grup bahwa ada kejadian seperti ini," jelasnya.
Editor : Arbi Anugrah
Artikel Terkait