Saat kejadian itu, nelayan kebetulan sedang tidak melakukan aktivitas melaut sejak Sabtu lalu karena kondisi cuaca yang tidak mendukung. Ditambah ceceran minyak terbawa arus air laut ke sungai Donan.
Sejak kemarin Sabtu-Minggu tidak melaut karena situasi kondisi cuaca buruk tidak mendukung. Jadi tadi malam setelah pukul 7 malam mulai kebocoran minyak ini sudah mulai merambat di wilayah sungai kali Donan, masuk ke selat karena memang arah angin dari Timur, lalu arus nya juga dari Timur, jadi semuanya lari ke Barat," katanya.
Akibatnya, hampir seluruh kapal yang bersandar ikut terkena dampak tumpahan minyak yang masuk ke selat. "Ceceran minyak ya semua perahu terkotori, tercemari setidaknya nanti itu diadakan pembersihan," ujarnya.
Sedangkan efek bagi nelayan jika ada kejadian seperti ini sangat banyak, selain mencemari lingkungan dan merusak biota laut, juga mengurangi pendapatan ikan tangkap nantinya.
Sebelumnya diberitakan ribuan warga di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah mengambil minyak mentah yang tumpah dari sebuah kapal tanker di perairan Dermaga Batere Cilacap. Mereka mengambil minyak dengan menggunakan ember hingga tong plastik besar.
Aksi warga tersebut sudah dilakukan sejak malam hingga saat ini. Menurut mereka, air laut mulai terlihat hitam pekat sejak malam.
"Semalam mulai jam 3 pagi (ngambil minyak)," kata Wardoyo (50) warga Kebon Sayur Kecamatan Kesugihan, Kabupaten Cilacap, pada iNewsPurwokerto.id Selasa (28/6/2022).
Menurut dia, para nelayan sudah mengetahui tumpahan minyak sejak Senin (27/6/2022) malam sekitar pukul 23.00 WIB. Hal itu diketahui dari bau yang menyengat.
"Sudah tahu sejak malam sekitar jam 11, walupun gelap tapi dari penciuman udaranya sudah ketahuan kalau ada minyak tumpah. Dari awal sudah tercium bau terus airnya hitam banget terus anggota akhirnya pada mencari Semua sumber limbah ini," ujarnya
Editor : Arbi Anugrah
Artikel Terkait