Zulhas berharap semua pejabat negara memengedepankan pikiran kebangsaan dalam bertugas. Dari manapun latar belakang seorang pejabat negara, mereka harus berpikir tentang bangsa dan negara, bukan mementingkan golongannya lagi.
”Apalagi menteri itu pembantu presiden, mewakili pikiran presiden juga. Harusnya berpikir bangsa. Semoga pendapat itu bisa dikoreksi dan dievaluasi. Salam,” kata Zulhas.
Menag Yaqut sendiri telah menjelaskan konteks dan maksud pernyataannya. Menurut dia, pernyataan tersebut untuk konsumsi internal nahdliyin dan pesantren untuk memberikan motivasi. ”Itu forum internal. Tidak tahu bisa keluar terus digoreng,” ujar Yaqut.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait