"Keluarlah wahai jiwa yang baik, sambutlah ampunan dan kerelaan Tuhan." Rasulullah kemudian melanjutkan, "Jiwa itu mengalir seperti air yang menetes dari kantong air, dan malaikat maut meraihnya. Ketika malaikat mengambil jiwa itu, ia tidak menggenggamnya dengan tangan, melainkan dengan cepat memasukkannya ke kafan dan segera menyemprotkan parfum di atasnya.
Lalu, keluarlah wangi kasturi yang menyebar ke seluruh bumi." "Dengan membawa serta jiwa mukmin tadi, malaikat naik ke langit. Setiap bertemu malaikat lain selalu ada yang bertanya, "Siapakah jiwa yang bagus ini?" Mereka menjawab, "Fulan bin Fulan, dengan namanya yang tercatat di dunia sebagaimana banyak orang mengenalnya sebagai sosok yang baik."
Tanya jawab seperti itu terus ada sampai akhir langit dunia. Mereka pun membukakan pintu baginya dan mengantarkannya ke setiap langit yang menjadi jalan pintas ke langit selanjutnya sampai langit akhir, yaitu langit ke tujuh.
Allah berfirman, "Tulislah catatan hambaKu ini di illiyyin (kitab pencatat segala perbuatan orang - orang berbakti), kembalikanlah ia ke bumi. Aku menciptakan mereka dari tanah dan di tanah pula Aku akan mengembalikan mereka, lalu Aku mengeluarkan mereka dari tanah (lagi)."
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait