Pemilihan umum berikutnya harus diadakan pada bulan September tahun depan. Selama pemilihan umum 2018, Mahathir adalah bagian dari koalisi Pakatan Harapan (PH) yang mengklaim kekuasaan federal. Koalisi itu runtuh setelah 22 bulan.
Mahathir mengundurkan diri sebagai perdana menteri ketujuh negara itu, tugas keduanya di kantor tertinggi negara itu. Dia juga pernah menduduki kursi Perdana Menteri keempat Malaysia dari 1981 hingga 2003, ketika dia memimpin UMNO.
Ia keluar dari UMNO pada 2016 dan mendirikan Parti Pribumi Bersatu Malaysia (Bersatu) pada tahun yang sama. Dia memimpin PH meraih kemenangan mengejutkan dalam jajak pendapat 2018, melanggar aturan 60 tahun Barisan Nasional sejak kemerdekaan negara itu.
Namun, setelah manuver politik yang dikenal sebagai "Gerakan Sheraton" pada Februari 2020 yang membuat Bersatu meninggalkan PH, koalisi digulingkan dari pemerintah federal.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait