Keriuhan Pasar Jawa Purba di Desa Sidareja dengan 21 Warung yang menjajakan makanan khas jawa purba ramai dikunjungi oleh pengunjung kesenian jawa purba sebagai penggambaran pasar tradisional yang pada jawa terdahulu menjadi ajang komunikasi antar warga bahkan sebagai tempat kesenian.
Warga ikut serta dalam pagelaran KJP
Slamet Santosa sebagai team artistik pada malam Kksenian Jawa Purba ini memaparkan bahwa konsep pertunjukkan malam kesenian dibuat diawal dengan sangat dramatis karena ingin memberikan kesakralan pada penampilan Tari Ujungan yang memiliki nilai historis dalam lahirnya Desa Sidareja sehingga permainan lighting dan lantunan lagu “Amiwiti Pagelaran Kesenian Jawa Purba” oleh para tetua desa pun menjadi sangat sakral.
Laela Nindya Lasyarika juga memaparkan bahwa uniknya dalam pertunjukkan ini para penabuh karawitan membawakan 70% adalah lagu ciptaannya sendiri yang dipelajari selama 2 tahun dari pemuda yang belum pernah mendalami seni karawitan. Selain itu penampilan dihiasi dengan geguritan, tari ebeg tunggal kreasi, tari baladewa dan masih banyak lagi.
Akhir dari pertunjukan seni kolosal 21 jam dalam sesi Kebhinekaan terlantunlah puji pujian Hadroh dalam kolaborasi indah dalam empat kelompok menandakan keberagaman yang ada di desa dapat menjadi persatuan yang indah.
Selain itu juga terlihatlah bersatunya 3 Kelompok seni Kuda Kepang untuk pertama kalinya setelah sekian puluh tahun. Sebuah persatuan yang indah dengan tampilan yang juga unik karena selain melakukan atraksi ebeg juga diperkenalkan juga atraksi putri putrian dimana berubahnya seorang kesatria dalam Bandan atau anyaman bambu besar setinggi 3 meter bentuknya seperti kurungan ayam raksasa yang dilapisi kain batik dimana akhirnya ksatria tersebut berubah menjadi putri.
Ada juga pameran karya seni lukis hasil karya Pemuda Desa Dari Komunitas Kie Kartun garapan Slamet Santosa juga mewarnai Kesenian Jawa Purba, Goresan Lukisan dan karakter yang kuat setiap pelukis desa ini menjadi hal yang istimewa ditampilkan ujar Arty seorang pendatang dari Jakarta.
“Harapan dari seluruh masyarakat desa dan juga pelakon seni, bahwasannya desa ini akan menjadi Desa Seni Budaya yang kuat,”kata Kepala Desa Sidareja Suminto.
Dengan demikian, akan memberikan dampak positif bagi perekonomian warga.
Editor : EldeJoyosemito
Artikel Terkait