Sepirit bagaimana mahasiswa peduli terhadap budaya lokal Banyumas yang kita angkat menjadi nasional.
“Sepiritnya tidak hanya memperoleh piagam MURI tetapi ada sepirit bagaimana memperkenalkan budaya Banyumas di kalangan mahasiswa baru UMP yang berasal dari beberapa provinsi. Karena mahasiswa UMP ada semua perwakilan dari setiap provinsi, dan kita kenalkan budaya Banyumasan,”katanya.
Sementara itu perwakilan MURI Sri Widayati mengatakan, Museum Rekor Dunia-Indonesia berkesempatan hadir ke Universitas Muhammadiyah Purwokerto untuk menyaksikan satu kegiatan spektakuler yaitu pagelaran lagu dengan iringan musik kentongan Calung terbanyak oleh mahasiswa baru dengan jumlah 3.009 mahasiswa.
“Kegiatan ini resmi kami catat di Muri sebagai rekor yang ke 10.520. Kami berikan penganugrahan pengharganya kepada Universitas Muhammadiyah Purwokerto,”jelasnya.
Menurutnya, untuk kentongan calung ini memang yang pertama. Ada sebelumnya kentongan biasa, yang satu kentong dipukul dari yaitu Kabupaten Pacitan.
“Untuk calung ini yang pertama, dan karena ini merupakan budaya khas suatu daerah maka oleh ketua umum muri Bapak Jaya Suprana dikukuhkan sebagai rekor dunia,” katanya.
Terpisah, Rektor UMP Jebul Suroso memberikan apresiasi tertinggi atas kerjakeras panitia dan mahasiswa baru UMP dalam pemecahan rekor MURI tersebut.
Editor : EldeJoyosemito
Artikel Terkait