PURWOKERTO, INewsPurwokerto.id - Lirik lagu Iwan Fals berjudul 1910 menggambarkan suasana kecelakaan kereta api di Bintaro pada 19 Oktober 1987 atau 35 tahun silam. Tragedi Bintaro menjadi tamparan hebat bagi perkereta-apian di Indonesia saat itu.
Insiden Tragedi Bintaro melibatkan dua buah kereta api, yakni KA 255 jurusan Rangkasbitung – Jakarta yang mengangkut 700 penumpang dan KA 220 Patas jurusan Tanah Abang - Merak yang mengangkut 500 penumpang. Peristiwa di daerah Pondok Betung, Bintaro, Jakarta Selatan itu terjadi pada saat jam sibuk berangkat kerja.
Akibat kecelakaan dahsyat itu, setidaknya 153 jiwa tewas, dan 300 orang luka-luka. Untuk mengenang Tragedi Bintaro, musisi kenamaan Indonesia, Iwan Fals kemudian menciptakan sebuah lagu berjudul 1910. Berikut lirik lagu 1910.
1910
Apa kabar kereta yang terkapar di Senin pagi?
Di gerbongmu ratusan orang yang mati
Hancurkan mimpi bawa kisah
Air mata
Air mata
Belum usai peluit, belum habis putaran roda
Aku dengar jerit dari Bintaro
Satu lagi catatan sejarah
Air mata
Air mata
Berdarahkah tuan yang duduk di belakang meja?
Atau cukup hanya ucapkan belasungkawa
Aku bosan
Lalu terangkat semua beban di pundak
Semudah itukah luka-luka terobati?
Nusantara
Tangismu terdengar lagi
Nusantara
Derita bila terhenti
Bilakah?
Bilakah?
19 Oktober tanah Jakarta berwarna merah
Meninggalkan tanya yang tak terjawab
Bangkai kereta lemparkan amarah
Air mata
Air mata
Nusantara
Langitmu saksi kelabu
Nusantara
Terdengar lagi tangismu
Nusantara
Kau simpan kisah kereta
Nusantara
Kabarkan marah sang duka
Saudaraku, pergilah dengan tenang
Sebab duka sudah tak lagi panjang
Saudaraku, pergilah dengan tenang
Nusantara
Nusantara
Nusantara
Nusantara
Nusantara
Nusantara
Nusantara
Nusantara
Saudaraku, pergilah dengan tenang
Sebab duka sudah tak lagi panjang
Saudaraku ...
Lagu 1910 dirilis setahun pasca insiden Tragedi Bintaro dan menjadi album yang populer hingga saat ini.
Editor : Arbi Anugrah
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.