Menurutnya, pendataan dan pendirian posko akan terus dilakukan, sehingga update informasi tentang penanganan gempa secara resmi akan dikeluarkan dari posko tangkap darurat.
"Setiap sore akan ada update penanganan bencana dari Posko Tanggap Darurat yang ada di Kantor Bupati Cianjur," katanya.
Menanggapi adanya bantuan untuk masyarakat akan dipusatkan melalui posko, baik dari pengelolaan maupun pendistribuasian yang akan diberikan.
"Bantuan kepada masyarakat terdampak baik yang datang dari pemerintah pusat, kementerian atau lembaga dan unsur swasta, semua akan dipusatkan di posko dan pendistribusiannya akan melalui posko," jelasnya.
Penanganan kesehatan akan tetap dapat dilakukan meskipun dua rumah sakit di Kabupaten Cianjur terdampak gempa, karena tenda-tenda lapangan telah digelar di sekitar rumah sakit untuk dijadikan rumah sakit darurat.
"RSUD Cianjur dan Rumah Sakit Sayang sudah beroperasi dan ditambah tenda lapangan termasuk tambahan tenaga kesehatan," imbuhnya.
Sedangkan sebagian korban yang berjumlah 100 pasien dirujuk ke rumah sakit di luar Cianjur, RS Hasan Sadikin Bandung.
"Sebagian dirujuk ke rumah sakit di luar Kabupaten Cianjur, 100 pasien telah dikirim ke Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung," tutup Suharyanto.
Sementara itu, upaya lain yang dilakukan pemerintah telah disampaikan Presiden Joko Widodo setelah meninjau lokasi terdampak pada siang ini. Beliau menyampaikan masyarakat yang rumahnya mengalami rusak berat akan mendapatksn bantuan 50 juta rupiah, rusak sedang 25 juta rupiah dan rusak ringan sebesar 10 juta rupiah.
Editor : Pepih Nurlelis
Artikel Terkait