JAKARTA , iNews.id - Di Indonesia, lulusan dokter hewan masih sangat minim dan jarang dijumpai. Padahal berprofesi sebagai dokter hewan itu sangat mulia.
Lalu, berapa sih gaji dari lulusan dokter hewan, jika mereka sudah berpraktik atau menjalankan profesinya sebagai dokter hewan.
Perlu kalian ketahui, dokter hewan tak menangani seorang pasien manusia pada umumnya, di sini tugasnya untuk memeriksa kondisi hewan , baik itu hewan peliharaan, ternak ataupun satwa liar.
Dilansir dari webside resmi Universitas Gadjah Mada (UGM), dokter hewan yang bisa kita sebut juga medik veteriner yang bertugas untuk mencegah, memeriksa, mengobati dan melakukan perawatan pada hewan agar terhindar dari segala penyakit.
Lalu dokter hewan bisa bekerja di mana saja?
Pekerjaan yang bisa kalian dapatkan sebagai dokter hewan seperti konsultan ahli, ini bisa dilakukan baik secara pribadi ataupun pada perusahaan swasta. Ada sejumlah pekerjaan yang bisa bekerja pada lembaga penelitian, konservasi hewan, pembibitan, produksi dan reproduksi hewan, serta karantina.
Dikutip dari Quipper, gaji yang diterima oleh dokter hewan kisaran Rp4 Juta–10 Juta per bulan yang akan didapatkan, itupun nominalnya bisa saja berbeda tergantung profesi yang dijalaninya.
Tak perlu khawatir peluang untuk mendapatkan pekerjaan sebagai dokter hewan akan selalu terbuka dari tahun sekarang ataupun yang akan datang, dikarenakan:
1. Minimnya jumlah dokter hewan yang berapa di Indonesia
Kebutuhan profesi dokter hewan di indonesia mencapai setidaknya 70 orang dokter hewan, tetapi pada kenyataan yang ada di Indonesia hanya ada 20 ribu orang saja yang berprofesi sebagai dokter hewan loh…
2. Peran dokter hewan tak hanya menyangkut soal hewan saja namun juga tentang manusia
Dokter hewan sangatlah berperan penting dalam hal pencegahan penyakit hewan yang dapat menularkan ke manusia yang bisa disebut zoonotic, seperti rabies, antraks, leptospirosis, dan flu burung. Dari sinilah seorang dokter hewan akan memberikan vaksin kepada hewan–hewan agar dapat mencegah penularan penyakit kepada manusia.
Editor : Arbi Anugrah
Artikel Terkait
