SNI 9047:2021 fon aksara nusantara disusun agar setiap karakter aksara Nusantara dapat digunakan pada Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam infrastruktur, perangkat, maupun aplikasi yang ada, sehingga tersedia acuan bagi penyedia perangkat lunak dalam menampilkan karakter aksara secara utuh dan benar, serta lebih mudah digunakan oleh masyarakat luas.
“Dukungan standar dapat menjadi acuan untuk representasi aksara dan simbol di sistem operasi utama, internet, mesin pencari (search engine), peramban (browser), komputer, telepon genggam,” tutur Kukuh.
Kemudian, guna mendukung tersajinya penggunaan aksara Nusantara dalam pertukaran informasi pada teknologi informasi digital, tentu tata letak papan tombol juga perlu acuan. Untuk itu, BSN juga menetapkan SNI 9048:2021 tentang tata letak papan tombol akasara nusantara.
“SNI 9048:2021 menyediakan spesifikasi tata letak papan tombol aksara Nusantara pada perangkat komputer atau laptop, dan telepon genggam dengan layar sentuh yang terdiri atas pembagian level dan tampilan tata letak tombol untuk setiap karakter aksara Nusantara,” terang Kukuh.
Saat ini, terdapat tujuh Aksara Nusantara yang sudah masuk dalam standar internasional ISO/IEC 10646, Information technology — Universal coded character set (UCS). Diharapkan, akan lebih banyak lagi Aksara Nusantara yang dapat masuk ke dalam standar ISO/IEC 10646, sehingga mempermudah digitalisasi terhadap aksara-aksara tersebut.
Dengan dipublikasikannya dua SNI terkait aksara nusantara ini, BSN mendorong seluruh pemangku kepentingan untuk dapat memanfaatkannya dengan baik, sehingga diharapkan literasi digital terhadap budaya lokal Indonesia dapat ditingkatkan.
“Kami harap SNI ini dapat memberikan nilai tambah dalam dunia bisnis serta dapat lebih mengenalkan budaya Indonesia keseluruh dunia,” pungkas Kukuh.
Editor : Arbi Anugrah
Artikel Terkait