SUMBA, iNewsPurwokerto.id - Setiap suku atau daerah di Indonesia memiliki kekhasan budaya. Salah satunya adalah warga Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT). Mereka mempunyai tradisi unik pemakaman dengan menyimpan jasad hingga bertahun-tahun.
Tradisi tersebut masih dipegang teguh oleh warga yang menganut Marapu. Marapu merupakan agama asli yang diamut oleh warga di Pulau Sumba. Sehingga masrayakat Sumba golongan ini memeluk kepercataan memuja nenek moyang dan leluhurnya.
Dari jurnal karya Yuliana Lu dengan judul 'Tradisi Pemakaman dalam Masyarakat Sumba Timur sebagai Pendekatan Kontekstual’ menyebutkan jika orang yang sudah meninggal tetapi mayatnya belum dimakamkan, maka rohnya masih berada di rumah duka.
Selama jenazah ini belum dikebumikan, maka pemilik rumah atau kelurganya setiap pagi dan petang harus memberikan doa pelepasan ke Parai Marapu. Perlengkapan doa berupa nasi sajian.
Setiap kalangan dalam menjalankan tradisi ini berbeda-beda sesuai dengan golongannya.
Kalau orang yang meninggal merupakan raja tau bangsawan, jasad akan disimpan dalam peti bertahun-tahun (kabangu). Selama itu pun deretan upacara terus dilakukan mulai dari memotong hewan kuda atau kerbau. Tetapidaging hewan itu tidak boleh diambil atau dimakan.
Editor : EldeJoyosemito
Artikel Terkait