Pergerakan masyarakat masih sangat tinggi lho, ada yang pulang kampung, ada yang melakukan study tour, ada yang berdharma wisata ke kota lain, kantor dan perusahaan banyak melakukan acara “gathering”.
Bus bus pariwisata hilir mudik setiap hari, hotel hotel penuh. Dalam bahasa gaulnya, masyarakat Indonesia sedang asyik ‘healing”. Belum lagi di malam tahun baru, bisa dipastikan ada acara kumpul kumpul pesta kembang api.
Apa kondisi tersebut tidak riskan menaikkan kasus covid 19 lagi? apalagi sebagian besar masyarkat saat ini sudah mulai teledor, tidak patuh lagi pakai masker, karena sudah merasa kebal pasca vaksin.
Menurut saya, akan lebih tepat dan bijak kalau keputusan pencabutan PPKM itu diberlakukan nanti setelah liburan usai, setelah perayaan nataru berakhir, setelah rakyat Indonesai kembali ke titik semula sebelum healing.
Mestinya pemerintah melakukan evalusi terlebih dahulu bagaimana dampak liburan dan perayaan nataru terhadap kasus covid 19, terjadi gelombang naik atau tidak. Walaupun vaksinasi dirasa berhasil dan masih berjalan, akan lebih aman jika pemerintah bersabar sebentar.
Tapi saat ini sudah terlanjur PPKM dicabut, terus bagaimana? Yuk, kita lakukan pembatasan pada diri sendiri, tetap disiiplin pakai masker, tetap rajin rajin cuci tangan dan lindungi diri kita dengan vaksinasi dan booster.
Jangan sampai masa masa mencekam akibat Covid-19 terulang lagi. Kita berdoa semoga setelah liburan dan perayaan nataru dan seterusnya, Indonesia tetap aman, gelombang Covid-19 tidak merangkak naik, rakyat Indonesia tetap bisa beraktivitas dengan nyaman.
dr Dwi Arini Ernawati MPH, Dosen FK Unsoed Purwokerto
Editor : Elde Joyosemito
Artikel Terkait