Dari hasil otopsi terhadap korban sendiri, Berry menjelaskan jika korban meninggal akibat tenggelam. Sementara telinga korban yang hilang diduga akibat dimakan hewan.
"Kita baru selesai otopsi kemarin, jadi memang kalau meninggalnya itu karena mati tenggelam. Kalau kupingnya itu bisa jadi dimakan hewan atau apa, ada kemungkinan itu," jelas Berry.
Sebelumnya diberitakan, mayat pemuda penuh luka di sekujur tubuh dan tanpa kedua telinga ditemukan di Sungai Serayu oleh warga Desa Banjarparakan, Kecamatan Rawalo, Kabupaten Banyumas.
Tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi mayat yang terapung di Sungai Serayu. Pemuda berusia sekitar 25 sampai 30 tahun diduga menjadi korban pembunuhan.
Proses evakuasi dari sungai sendiri dilakukan oleh tim SAR gabungan dari Polsek, Koramil, BPBD, Tagana, pramuka peduli dan lainnya. Tim gabungan ini melakukan evakuasi korban dari sungai dibawa ke daratan untuk dilakukan pemeriksaan oleh tim Inafis Polresta Banyumas dan dokter Puskesmas Rawalo.
“Ditemukan mayat laki-laki di tepi Sungai Serayu tersangkut di tumpukan sampah, tepatnya di Desa Banjarparakan, Kecamatan Rawalo, Banyumas,” kata Slamet Riyadi, petugas SAR, Senin (13/12/2021).
“Identitas sementara belum diketahui. Kondisi memar-memar membusuk. Kami dari tim gabungan telah mengevakuasi. Dari tim inafis belum ditemukan tanda-tanda penyebab meninggalnya,” katanya.
Dari hasil pemeriksaan sementara di TKP belum diketahui identitas korban dan terdapat luka di bagian kepala dan leher korban. Sementara pada kedua telinga korban yang hilang tidak berhasil ditemukan di lokasi kejadian.
Editor : Arbi Anugrah
Artikel Terkait