PURWOKERTO, iNews.id- Bupati Banyumas Achmad Husein mempublish Rumah Sakit Darurat Covid-19 yang berlokasi di Hotel Rosenda Baturraden. Rumah sakit ini diharapkan bisa untuk mengantisipasi lonjakan pasien yang cenderung meningkat dalam sepekan terakhir.
Bupati Banyumas Achmad Husein mengatakan rumah sakit dipublish agar masyarakat tahu, upaya pemerintah mengantikan rumah sakit darurat ini untuk mengantisipasi lonjakan bed occupancy rate atau BOR di Banyumas yang terus meningkat, pertanggal 24 Juni 88 persen bahkan hari ini sudah mencapai 93,1 persen. Dalam publish ini baru tersedia 20 tempat tidur dari total kapasitas 330 tempat tidur yang direncanakan.
”Kita ini berkejar-kejaran. Siapa yang cepat, dia akan menguasai. Kenaikannya tidak bisa diprediksi, bisa naik 2 persen sampai 5 persen per hari,” kata Husein kepada wartawan, Jumat (25/6/2021).
Husein menambahkan bahwa rumah sakit darurat ini merupakan perpanjangan dari Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas diperuntukkan bagi pasien yang bergejala ringan hingga sedang. Sementara untuk pasien sedang keatas tetap ditangani di RSUD Banyumas, RSUD Ajibarang, RSUD Margono dan Rumah Sakit Swasta yang telah ditunjuk.
”Penyiapan tempat tidur secara bertahap hari ini 20 unit, besok 40 unit, besoknya lagi 40 unit begitu seterusnya. Selain di rumah sakit darurat ini, beberapa rumah sakit pada hari ini juga telah menambah kapasitas, setidaknya ada 112 tambahan kamar untuk pasien Covid-19 di 15 rumah sakit se-Kabupaten Banyumas. Diharapkan ini bisa menekan BOR Banyumas di bawah 80 persen,” lanjut Bupati.
Terkait banyaknya pasien yang ada dirumah sakit Banyumas, Bupati menyebutkan bahwa yang dirawat tidak hanya pasien ber-KTP Banyumas, tapi ada juga pasien lain dari kabupaten tetangga.
Sementara menurut Direktur RSUD Banyumas dr Dani Esti Novia menyampaikan, di rumah sakit ini akan disiagakan satu dokter spesialis paru dan empat dokter umum yang berasal dari RSUD Banyumas, RSUD Ajibarang, dan dinas kesehatan.
”Untuk perawat nanti ada 12 orang. Insya Allah nanti ada perekrutan dari dinas kesehatan. Lainnya didukung dari RSUD Ajibarang dan RSUD Banyumas, kami gotong royong,” jelasnya.
Menurutnya berdasarkan data hingga 25 Juni ini, dari total 72 tempat tidur untuk ICU Covid-19 hanya tersisa 6 unit tempat tidur di Kabupaten Banyumas atau BOR untuk tempat tidur ICU Covid-19 sudah mencapai 90 persen. Adapun kapasitas tempat tidur untuk isolasi pasien Covid-19 di Banyumas sebanyak 740 unit. Dari jumlah itu hanya tersisa 51 unit atau BOR tempat tidur untuk isolasi mencapai 93,10 persen. Pasien yang dirawat di ruang isolasi terdiri dari 453 orang warga Banyumas dan 236 orang warga luar Banyumas.
Dari 236 pasien luar Banyumas itu, sebanyak 98 orang berasal dari Cilacap, 36 orang dari Purbalingga, 14 orang dari Banjarnegara, 10 orang dari Kebumen, dan 78 orang dari luar Barlingmascakeb (Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap, dan Kebumen).
Terkait potensi paparan virus Covid-19 varian Delta atau dari India, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas Sadiyanto mengatakan, hingga kini pihaknya masih menunggu pemeriksaan 15 sampel genom dari UGM.
”Melihat Banyumas seperti ini, sepertinya sudah ada (varian Delta). Cuma dari hasil yang kita kirim ke UGM, kan, ada 18, baru keluar 5 negatif. Kami tagih terus yang 13, di sana jawabannya keterbatasan reagen,” papar Sadiyanto.
Atas kondisi itu, Pemerintah Kabupaten Banyumas berharap masyarakat mematuhi protokol kesehatan dan kepala daerah di sekitar Banyumas juga saling gotong royong mengatasi pandemi ini dan tidak meremehkannya.
Editor : Arbi Anugrah
Artikel Terkait