Tak hanya pihak swasta yang terlihat dalam upaya mensejahterakan petani kopi lokal ini. Ya, dilibatkan juga Peneliti Ahli Utama Kementerian Pertanian Delima Hasri Azahari, sebagai dewan pembina SCAI.
Dalam perspektif pemerintah, menurut Delima, petani kopi lokal harus terus diedukasi untuk bisa menghasilkan kopi yang berkualitas. Sebab, kopi Indonesia sejatinya sangat baik, tinggal bagaimana proses tanam hingga panen yang harus terus diedukasi.
Indonesia sendiri, papar Delima, punya 1,2 juta hektare kebun kopi, tapi produktivitas kita baru 750 ribu ton (200 ribu ton Arabica dan Robusta 550 ribu ton). Artinya, produktivitas kita masih di bawah 1 ton per hektare, masih sekitar 0,7 ton per hektare.
"Nah, peran pemerintah di sini adalah tentu mengawal supaya produktivitas kopi Indonesia lebih meningkat lagi. Kita mulai dengan mengedukasi petani menggunakan bibit yang direkomendasikan pemerintah supaya produktivitas meningkat," papar Delima.
Upaya lain yang dilakukan pemerintah adalah selalu mempromosikan kopi Indonesia, baik itu specialty maupun commercial. "Khusus untuk Arabica, dari 200 ribu ton 25%-nya upayakan menjualnya melalui proses Cup of Excellent misalnya," tambah Delima.
"Walau hasil produksinya sedikit, tapi kualitas sangat baik. Ini yang coba kami terus beri paham kepada petani kopi," sambungnya.
Editor : Arbi Anugrah
Artikel Terkait