Pergulatan Gus Yahya di Nahdlatul Ulama hingga Terpilih Menjadi Ketua Umum PBNU

Abdul Malik Mubarok
Ketua Umum PBNU terpilih Yahya Cholil Staquf (kiri) berpelukan dengan mantan Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj (kanan) usai pemilihan Ketua Umum PBNU pada Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) ke-34 di Universitas Lampung, Lampung, Jumat (24/12/2021).(Foto: Antara)

Gus Yahya menghabiskan waktu sekitar 15 tahun belajar di pesantren ini. Sebelumnya ia telebih dulu belajar ngaji di Pesantren Pondok Pesantren Roudlatut Thalibin di Leteh, Rembang milik orang tuanya. "Saat pembukaan acara, saya memimpin lagu Indonesia raya. Saya kira sejak itu NU jadi pusat pergulatan mental saya," imbuhnya.

Selain sang ayah dan Kiai Ali Maksum, tokoh lain yang mengadernya di NU adalah pamannya, KH Mustofa Bisri (Gus Mus). Saat kuliah di FISIP Universitas Gadjah Mada (UGM), dirinya sering diajak ayah dan pamannya ikut acara NU. Salah satunya pada 1987, Gus Mus mengajaknya ikut pertemuan para ulama di Jakarta. Di forum inilah, Gus Yahya bertemu langsung dan berbincang panjang lebar dengan Gus Dur.

"Saya beruntung, karena paman dekat dengan Gus Dur. Setiap ketemu paman, ngobrol tentang Gus Dur. Terutama saat Gus Dur jadi ketua umum. Obrolan saya dengan paman ini diceritakannya ke Gus Dur. Akhirnya Gus Dur juga tahu tentang saya," katanya. Dari pertemuan itu, Gus Yahya menjadi dekat dengan Gus Dur. Hingga akhirnya Gus Yahya ditunjuk menjadi juru bicara ketika Gus Dur menjadi Presiden ke-4 RI pada 1999-2001.

Gus Yahya sering bertugas menemani Gus Dur saat tidak ada tamu negara. Di luar hubungan kerja, Gus Dur juga kerap membicarakan banyak hal dengan Gus Yahya, dari mulai fikih, kaidah fikih, ushul fikih, politik, dan kadang strategi perang. "Gus Dur sangat fikih semisal dalam membuat kebijakan selalu menyampaikan ke saya bahwa kebijakan ini karena kaidah ini. Saya belajar banyak dengannya," tuturnya.



Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network