Selain itu, NU juga memiliki concern yang sangat dalam terhadap tren meningkatnya eksploitasi identitas, baik etnik maupun agama, sebagai bahan politik.
Menurutnya, hal ini sangat berbahaya dan dapat menimbulkan perpecahan, serta polarisasi di tengah masyarakat. Sebagai Ketum baru PBNU, ia ingin melakukan upaya untuk menyembuhkan luka-luka polarisasi yang sudah telanjur terjadi serta bersungguh-sungguh mengampanyekan berhenti melakukan politik identitas.
"Kita juga harus bersungguh-sungguh mengampanyekan. Kita ajak semua stakeholder dan masyarakat mari berhenti melakukan strategi politik identitas," katanya.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait